PR TASIKMALAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) menyampaikan bahwa 85 persen generasi milenial rentan terpapar radikalisme.
Mudahnya generasi milenial terpapar radikalisme ini mendapat tanggapan dari politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Fadli Zon mengatakan bahwa dirinya tidak percaya generasi milenial mudah terpapar radikalisme.
Baca Juga: Wagub Uu Ruzhanul Ulum Dinyatakan Negatif Covid-19: Terima Kasih Baraya
Karena menurut Fadli Zon, angka 85 persen yang disampaikan BIN telah mengdiskreditkan generasi milenial.
Oleh karena itu, dia pun mempertanyakan kinerja dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Selain itu, Fadli Zon juga mempertanyakan kinerja BIN dan lembaga lainnya selama ini.
Pertanyaan itu soal mengapa generasi milenial hingga 85 persen bisa dengan mudah terpapar radikalisme.
Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon di akun Twitter-nya @fadlizon pada Rabu, 16 Juni 2021.
"Jadi apa kerjanya BPIP dan BIN, dan lain-lain sehingga bisa 85 persen milenial rentan terpapar radikalisme?" tanya Fadli Zon seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Ikatan Cinta Hari ini, Rabu 16 Juni 2021: Elsa Bertobat atas Ujian Bertubi-tubi?
Politisi Gerindra itu pun menilai bahwa kemungkinan BIN salah dalam merumuskan apa itu radikalisme.
"Mungkin BIN salah merumuskan apa itu radikalisme," tulis Fadli Zon.
oleh karena itu, Fadli Zon tidak percaya dengan angka yang disampaikan oleh BIN tersebut.
"Angka ini mengdiskreditkan kaum milenial. Saya tidak percaya," ungkap Fadli Zon.
Diketahui sebelumnya, Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan bahwa 85 persen kaum milenial rentan terpapar radikalisme.
Dia mendasarkan pernyataannya pada hasil survei terbaru yang dilakukan oleh BNPT.
Adapun yang menjadi penyebabnya adalah karena media sosial menjadi inkubator radikalisme khususnya bagi kaum milenial.***