“Angka tersebut mengacu pada data Kementerian Perhubungan yang mencatat ada 1,5 juta warga Jabodetabek yang melakukan perjalanan di hari peniadaan mudik,” tutur dia dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan lanjut Istiono mengatakan, masyarakat yang berasal dari Jabodetabek melakukan mudik ke Jawa dan Sumatera.
“Ini yang perlu dikelola perjalanan balik ke Jabodetabek. Oleh karenanya kami antisipasi mobilisasi kendaraan roda empat dan roda dua di jalur tol maupun arteri,” kata dia.
Baca Juga: Aktivis Indonesia di Palestina Minta Deddy Corbuzier Turut Bersuara Soal Kondisi Palestina
Salah satu antisipasi arus balik ke Jabodetabek yang dilakukan Polri diantaranya, memastikan masyarakat yang kembali ke Jabodetabek terbebas dari Covid-19 dengan menyertakan bukti bebas Covid-19.
Satu diantaranya, membawa surat keterangan hasil swab antigen atau PCR swab test yang menunjukkan hasil negatif.
Oleh sebab itu pemudik diminta melakukan tes Covid-19 terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan.
“Bagi masyarakat yang ternyata tidak membawa surat bebas Covid-19 akan dilakukan tes acak di lokasi yang telah ditentukan,” ucap dia.
Selain itu, upaya lainnya yakni mengantisipasi arus lalu lintas selama puncak arus balik agar tetap lancar.