Alissa Wahid juga turut mengenal salah satu pegawai KPK yang tidak lolos TWK tersebut, bernama Sujanarko.
“Pak Koko. Yang bantu saya pahami betapa kompleksnya situasi korupsi Indonesia. Yang saya temani sowan kyai-kyai dari Gus Mus sampai Mbah Maimoen Zubair,” ujar Alissa Wahid.
“Bikin halaqah anti korupsi NU di 14 kota. Yang sejak dulu sampai sekarang tak berubah: rasional, tak pakai sentimen saat menganalisis,” lanjutnya.
Alissa Wahid juga mengenal salah satu pegawai KPK lain yang tidak lolos juga dalam TWK tersebut bernama Tata Khoiriyah.
“Banyak orang termakan narasi 75 orang @KPK_RI yg tidak diloloskan adalah orang-orang yang tidak cinta negeri. Padahal sebagian saya kenal sebagai berintegritas,” tutur Alissa.
“Dan @tatakhoiriyah saya tahu luar dalam. Dzalim. Menghancurkan nasib orang dengan stempel litsus,” imbuhnya.
Menggunakan emot marah, Alissa Wahid menyatakan bahwa Tata Khoiriyah dulu merupakan asisten personal dirinya.
“Confirmed bagi saya, TWK @KPK_RI mbelgedes. Mbak @tatakhoiriyah staf Humas KPK dinyatakan tidak lolos,” ucap Alissa.