PR TASIKMALAYA - Juru Bicara KPK, Febri Diansyah berpendapat, saat ini kata kebangsaan dijadikan alat untuk menghentikan pemberantasan korupsi.
Hal itu disampaikan oleh Febri Diansyah melalui akun Twitter @febridiansyah miliknya.
Febri Diansyah pun mengungkapkan bahwa waktu akan mencatat tindakan tersebut.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo Kamis, 6 Mei 2021: Jangan Salah Memilih Pasangan
"Waktu akan mencatat," cuit Febri Diansyah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @febridiansyah pada Rabu, 5 Februari 2021.
"Di masa inilah kata kebangsaan dapat dijadikan alat mematikan pemberantasan korupsi," sambung Febri Diansyah.
Lebih jauh, Febri Diansyah menjelaskan bahwa sebuah bangsa tidak akan bermartabat apabila pejabatnya korup.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 6 Mei 2021: Libra, Scorpio, Sagitarius, dan Capricorn Percintaan dalam Tekanan
"Padahal tidak ada sebuah bangsa yang bisa menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati, karena slogan semata," tulis Febri Diansyah.
"Sedangkan para pejabatnya korup," lanjutnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius, Pisces, Aries, dan Taurus Kamis, 6 Mei 2021: Jangan Ada Dusta dalam Cinta
Diketahui sebelumnya, sebanyak 1.351 pegawai KPK telah melakukan tes wawasan kebangsaan.
Tes tersebut sebagai syarat untuk peralihan status dari pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
KPK pun telah mengumumkan hasil tes itu. Sebanyak 75 pegawai telah dinyatakan tidak lolos.
Baca Juga: Komentari Pertanyaan Janggal pada TWK, Fadli Zon: Sungguh Kita Mengalami Kemunduran Berbangsa
Salah satu pegawai KPK yang tidak lolos adalah Novel Baswedan selaku penyidik senior di KPK.
Kabar tersebut lantas menjadi polemik di masyarakat. Pasalnya, Novel Baswedan dan yang lainnya terancam dipecat.
Namun, terkait pemecatan itu, KPK telah mengkonfirmasi bahwa tidak akan melakukan pemecatan.
Selama belum ada penjelasan lebih lanjut dari Kementerian PAN-RB dan BKN RI.***