Adapun terkait petugas yang ada di dalam video tersebut, murni karena kesalahan prosedural antara petugas yang bukan tim dari Muhammadiyah, dengan peserta yang berasal dari Muhammadiyah.
Muhammadiyah menegaskan, pihaknya tidak pernah memandang agama dan suku dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Perlu kami tegaskan, bahwa tidak benar isu itu, kejadian yang sebenarnya di Istora Senayan, yaitu ada protes registrasi ulang di panitia atau pihak PIC Muhammadiya karena proses pendaftarannya menggunakan dua link,” jelas Masyhuri Masyhuda.
Pasalnya pendaftaran menggunakan dua link, yaitu Google form yang disebarkan oleh tim MCC dan link di salah satu platform daring.
Baca Juga: Setahun Glenn Fredly Meninggal, Sang Istri Mutia Ayu Ucapkan Hal ini!
Masyhuri Masyhuda menyebutkan ada non Islam yang mendapatkan layanan vaksin Covid-19 dalam kegiatan tersebut.
“Ada lima orang dari wali murid Kanisius, bahkan ada juga saudaranya Pak TB Silalahi (tokoh Kristen nasional),” pungkasnya menepis tuduhan diskriminatif.***