Network
PR TASIKMALAYA- Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H angkat bicara terkait politisi PDIP TB Hasanuddin yang menilai operasi deradikalisasi di Indonesia gagal.
Jimly Asshiddiqie menyampaikan, kalau dari PDIP sudah menilai gagal tinggal dicarikan alternatif cara efektif agenda deradikalisasi.
Tanggapan Jimly Asshiddiqie terhadap politisi PDIP TB Hasanuddin soal deradikalisasi disampaikan melalui akun Twitternya @JimlyAs pada Kamis 1 April 2021.
Baca Juga: Tanggapi Aksi Teror di Mabes Polri, Puan Maharani Himbau Masyarakat untuk Tingkatkan Kewaspadaan
"Kalau dari PDIP sudah menilainya gagal, tinggal dicarikan alternatif cara untuk efektifitas agenda deradikalisasi makin tingkatkan hard power approach," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @JimlyAs pada Kamis 1 April 2021.
Menurut Jimly Asshiddiqie, harus diubah dari pendekatan yang keras pada pendekatan yang lebih lembut sampai titik seimbang.
"Ubah dengan metode “softer power” sampai ke titik seimbang," tambahnya.
Dia menambahkan, bisa mengubahnya secara intensif melalui pendekatan kekuatan yang lebih lembut lagi.
"Sama sekali ubah dengan intensifikasi soft power approach," ujarnya.
Untuk diketahui sebelumnya, politisi PDIP TB Hasanuddin mengungkapkan sepakat bahwa operasi deradikalisasi gagal.
Baca Juga: Ramadhan Beberapa Hari Lagi, Ini Tanggal Sidang Isbat Penentu Puasa
"Saya sepakat operasi deradikalisasi di Indonesia itu gagal," tuturnya diberitakan Ragam Indonesia sebelumnya.
Padahal menurut TB Hasanuddin anggaran untuk agenda tersebut mencapai triliunan.
"Saya catat anggaran deradikalisasi itu mencapai trilunan rupiah," tambahnya.
Baca Juga: GM Irene Sukandar VS GothamChess Tanding di Twitch, Apa itu Twitch?
TB Hasanuddin juga menyampaikan, bahwa harus merombak cara dan tehnik deradikalisasi.
"Kita harus rombak cara dan tehnik deradikalisasi," ujarya.
Menurutnya, Jangan lagi memposisikan seperti menggurui dengan mengatakan kalian yang radikal dan kami yang benar.
