Musni Umar menilai bahwa KLB tersebut tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat bahkan UU Partai Politik (Parpol) yang sah.
“Pemerintah sebaiknya tidak sahkan KLB Demokrat. KLB itu langgar UU Parpol & AD-ART PD yang telah disahkan Pemerintah,” tulis Musni Umar melalui akun Twitternya @musniumar sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Selasa, 30 Maret 2021.
Baca Juga: Hasil KLB Ditolak, Ketum AHY: Saya Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepemimpinan di Tubuh Demokrat
Lebih lanjut, Musni Umar juga merinci beberapa poin yang menunjukkan indikasi bahwa KLB tersebut tidak sesuai dengan UU Parpol dan AD/ART.
Tak hanya itu, Musni Umar juga mengungkapkan, jika KLB tersebut tetap disahkan, maka momen ini akan menjadi titik kumpul (rallying point) bagi kader Partai Demokrat khususnya Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), organisasi masyarakat (ormas Front Pembela Islam (FPI), hingga ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Disahkan bisa terjadi rallying point Partai Demokrat, FPI (Front Pembela Islam), HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dll,” pungkasnya.
Pemerintah sebaiknya tdk sahkan KLB Demokrat. KLB itu langgar UU Parpol & AD-ART PD yg tlh disahkan Pm. 1) Tdk diusulkan angg. Majelis Tinggi PD. 2) Tdk diusulkan 2/3 DPD. 3) Tdk diusulkan 1/2 DPC. 4) Tdk disetujui Ketua MT PD. Dishkn bisa terjadi rallying point PD, FPI, HTI dll pic.twitter.com/xL6yyL2rpa— Musni Umar (@musniumar) March 30, 2021
***