Jelang Ramadhan 2021 Umat Islam Dibolehkan Tarawih di Masjid, Jusuf Kalla: Wajib Pakai Masker

- 24 Maret 2021, 13:30 WIB
 Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) H. Muhammad Jusuf Kalla membolehkan jemaah ibadah tarawih di masjid pada Ramadhan tahun ini.*
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) H. Muhammad Jusuf Kalla membolehkan jemaah ibadah tarawih di masjid pada Ramadhan tahun ini.* /Instagram/@jusufkalla

PR TASIKMALAYA- Menjelang bulan suci Ramadhan yang akan jatuh pada bulan April mendatang, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) H. Muhammad Jusuf Kalla memberikan pernyataan perihal pelaksanaan ibadah Tarawih di masjid.

Dalam keterangannya itu, Jusuf Kalla menyebut bahwa, kini, umat Islam di seluruh Indonesia boleh melaksanakan ibadah Salat Tarawih di masjid selama bulan Ramadhan tahun 2021 atau 1422 H.

Meski dibolehkan, Jusuf Kalla menyampaikan bahwa terdapat syarat yang wajib dilakukan para jamaah bagi yang ingin melakukan ibadah Tarawih di masjid ketika ramadhan kali ini, yakni penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: Berdasarkan Survei, Laki-Laki di Indonesia Lebih Banyak Menolak Vaksin Covid-19

Seperti diketahui, pada tahun 2020 lalu, pemerintah tidak menganjurkan masyarakat untuk melaksanakan ibadah Tarawih di masjid, dan menyarankan untuk beribadah di rumah saja.

Hal itu, lantaran penyebaran Covid-19 masih tinggi, sehingga pemerintah meminta masyarakat untuk menghindari tempat-tempat yang dapat mengundang kerumunan massa, termasuk tempat ibadah.

Namun, melihat jumlah penyebaran Covid-19 yang mulai melandai, pemerintah pun membolehkan pelaksanaan ibadah Tarawih tahun ini di masjid, namun dengan penerapan prtokol kesehatan yang sangat ketat.

Baca Juga: Facebook Akan Membuat Fitur Baru Untuk Membantu Penggunanya Dapatkan Informasi Vaksinasi Covid-19

Sebagaimana diberitakan Galajabar.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Jelang Ramadan 1442 H, Jusuf Kalla Tegaskan Tarawih Boleh di Masjid dengan Syarat Menerapkan Protokol Kesehatan", Jusuf Kalla menegaskan masyarakat harus tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19 secara ketat ketika beraktivitas di masjid selama bulan Ramadhan.

Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla pada wartawan usai bersilaturahmi dengan Gubernur dan jajaran Forkopimda Provinsi NTB di Pendopo Gubernur NTB, Mataram, Selasa 23 Maret 2021.

"Kita persilahkan masjid di semua daerah dibuka tapi tetap dengan menjaga jarak," ujar Jusuf Kalla dilansir galajabar dari Antara.

Baca Juga: Geram dengan Sikap Rizieq Shihab dan Tim Kuasa Hukumnya di Persidangan, Teddy Gusnaidi: Harus Diproses Hukum

Mantan Wakil Presiden Indonesia itu mengatakan, pelaksanaan ibadah di Bulan Ramadan kali ini tetap dilakukan umat Islam dengan situasi yang agak berbeda, karena pandemi Covid-19.

Tahun ini, pelaksanaan umat Islam bisa melaksanakan ibadah di masjid, walau di tahun sebelumnya umat Islam dianjurkan beribadah di rumah saja, guna menekan angka penularan Covid-19.

"Tetapi ketentuannya, harus menggunakan masker. Ini bedanya dengan situasi sebelumnya. Karena, mall juga sudah dibuka, masak masjid enggak dibuka," ucap Jusuf Kalla.

Baca Juga: Nikahi Gadis Belia, Pelaku Penggandaan Uang di Bekasi Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Jusuf Kalla juga mengingatkan kembali soal protokol kesehatan ekstra ketat, yang harus diterapkan umat Islam di bulan Ramadhan, di antaranya, dengan menjaga jarak minimal 1 meter antarjamaah.

Kemudian memakai masker, membawa alas salat masing-masing dan setiap masjid wajib menyediakan fasilitas untuk jamaah mencuci tangan.

Untuk itu, Jusuf Kalla meminta para pengurus masjid untuk bertindak tegas apabila ada jamaah yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Ramai Wacana Impor Beras, Benny Harman Ingatkan Warisan Politik Soekarno: Ada Trisakti, Jasmerah!

Contohnya, seperti tidak memakai masker pengurus masjid berhak melarang orang tersebut untuk mengikuti shalat berjamaah hingga akhirnya mau menggunakan masker.

"Pakai masker kalau ada jamaah tak pakai masker suruh dulu pakai masker baru boleh masuk kemudian cuci tangan di setiap pintu ada desinfektan, atau sabun atau tempat wudhu meski ada sabun," tuturnya.

Selain itu, di setiap pintu masuk bisa ditaruh pengurus masjid untuk mengawasi. Protokol kesehatan sebenarnya tak terlalu rumit untuk diterapkan dan dilaksanakan.

Baca Juga: Ramai Wacana Impor Beras, Benny Harman Ingatkan Warisan Politik Soekarno: Ada Trisakti, Jasmerah!

"Jadi di semua pintu-pintu ada pengurus jaga, ukur suhu. Protokol kesehatan sederhana. Tidak ada yang rumit-rumit amat," ujar Jusuf Kalla.

Selain itu, Jusuf Kalla juga menganjurkan, para pengurus masjid harus mulai melakukan pembersihan seluruh areal masjid dengan desinfektan agar pelaksanaan ibadah Ramadhan dapat berjalan aman dan lancar.

"Kan sudah jelas, bahwa tempat-tempat umum dan mal-mal itu dapat dibuka dengan syarat laksanakan protokol kesehatan yang ketat. Nah, kalau masjid baiknya jika tidak bisa dengan semprotan, maka perlu dengan pembersih lantai (dipel)," kata Jusuf Kalla.***(Sartika Rizki fadilah/Galajabar.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Galajabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x