Ternyata, Sebanyak 275.811 Ton Beras di Gudang Bulog Saat Ini Berasal dari Impor Tahun 2018

- 21 Maret 2021, 18:42 WIB
Robert J Kardinal selaku Anggota DPR Fraksi Golkar mengatakan bahwa upaya pemerintah melakukan impor beras karena stok cadangan beras Bulog telah menipis.*
Robert J Kardinal selaku Anggota DPR Fraksi Golkar mengatakan bahwa upaya pemerintah melakukan impor beras karena stok cadangan beras Bulog telah menipis.* /ANTARA/Reno Esnir

Selain itu, Budi Waseso juga menuturkan bahwa sebanyak 275.811 ton stok beras Bulog merupakan stok beras impor yang masih di simpan di gudang Bulog, yang mana stok tersebut merupakan stok tahun 2018.

Meski demikian, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan akan ada peningkatan produksi beras pada periode Januari-April 2021, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelum-sebelumnya.

Baca Juga: Beredar Isu MUI Minta Jabatan untuk Fatwa Halal Vaksin, Ferdinand Hutahaean: Benarkah itu Duhai MUI?

BPS menyebutkan, potensi panen pada periode Januari-April 2021 diperkirakan mencapai angka 4,86 juta hektar.

Angka tersebut mengalami kenaikan 1,02 juta hektar atau 26,53 persen jika dibandingkan dengan periode Januari-April 2020 yang hanya 3,84 hektar.

Meski data BPS menyebutkan terjadi peningkatan produksi beras, namun pemerintah berencana untuk melakukan impor satu juta ton beras, dengan rincian 500 ribu ton untuk stok CBP.

Baca Juga: Marzuki Alie Ingin Berikan Warisan ke Penerus Demokrat, Yan Harahap Beri Sindiran Menohok: Pengkhianat

Selanjutnya, sebanyak 500 ribu ton lainnya diperuntukan komersial Bulog.

Adanya berita rencana pemerintah yang akan mengimpor satu juta ton beras, berdampak pada jatuhnya harga gabah di beberapa daerah.

Beberapa wilayah bahkan menjual harga gabah Rp3.000 hingga Rp4.000 per Kg. Jatuhnya harga gabah, tentu saja berdampak buruk bagi petani.***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah