Dalam penuturan Mendag Muhammad Lutfi, hal tersebut karena rendahnya daya serap gabah pada bulan maret.
Dimana faktor musim hujan yang berdampak pada basahnya gabah, yang pada akhirnya menjadikan Bulog hanya bisa menyerap 85 ribu ton gabah.
“Jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu, dikurangi stok impor 300 ribu ton. Berarti stok itu tidak mencapai 500 ribu ton, ini yang paling rendah dalam sejarah Bulog," ujar Mendag Muhammad Lutfi.
Menanggapi beberapa pihak yang nampak keberatan dengan pengadaan impor beras Bulog di masa panen raya.
Muhammad Lutfi menuturkan bahwa dirinya tidak masalah untuk tidak impor beras selama masa panen berjalan baik.
Baca Juga: Kemenkes Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Calon Jamaah Haji, Targetkan Selesai Akhir Maret 2021
"Jadi anda bisa tahu bagaimana rasanya hati saya. Kalau pengadaan Bulog di dalam masa panen ini berjalan dengan baik, saya tidak masalah kita tidak impor selama stok Bulog mencapai satu juta," tegas Mendag Lutfi.***