SBY: Malam itu Cikeas Bagai Kota Mati, Sejumlah 'Sahabat' Melukaiku

- 19 Maret 2021, 08:10 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) /ANTARA/Hafidz Mubarak A

Hal tersebut benar-benar melukai orang-orang yang setia yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun telah ikut bersama SBY.

Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan oleh SBY bahwa itu telah terjadi. SBY menjelaskan bahwa hal itu jelas menabrak akal sehat, etika dan budi pekerti. Bahkan bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan.

Baca Juga: Sindir Orang Tidak Konsisten dan Tak Konsekuen, Muannas Alaidid:  Dulu Tolak Vaksin Kini Teriak Alhamdulillah

”Sebenarnya, aku tak hendak meratap, atau meminta-minta kepada Allah di luar yang seharusnya kumohonkan kepadaNya. Aku anak desa yang dibesarkan di tanah Pacitan, yang ketika aku remaja penuh dengan tantangan, baik alam maupun kehidupan. Masa laluku jauh dari kecukupan dan kemudahan,” SBY.

“Aku kerap terbanting dalam duka dan nestapa, meski sekejappun tak pernah kufur dari rasa syukur. Justru dalam usiaku yang memasuki tujuh dasawarsa ini, aku sering mengalami kesulitan bagaimana caraku berterima kasih kepada Sang Khaliq, yang telah memberiku begitu banyak berkah dan anugerah,” tulis SBY.

SBY sampaikan dalam kekhusyukan tafakur yang dilakukannya, dirinya terlibat dalam percakapan di lubuk hatiku yang paling dalam. Dan tidak mampu untuk mengerti bahkan memahami apakah dialog dalam bathinnya ini sebuah tuntunan Illahi.

Baca Juga: Singgung Rumah DP 0 Persen, Teddy Gusnaidi Prediksi Anies Baswedan akan Raih Penghargaan

“Atau Allah tengah membukakan pintu kalbuku, dan memintaku untuk menggunakan semua yang telah diberikan kepadaku ~ akal, intuisi dan keyakinan yang kumiliki, dan yang terus aku asah sepanjang perjalanan hidupku,” SBY.

”Dialog dan percakapan bathin pun segera berlangsung. Tak ada emosi, tak ada kegaduhan dan tak ada pula fitnah serta pertengkaran. Teduh, tulus dan jujur,” SBY.

SBY mempertanyakan mengapa harus bersedih, sebab ujian telah terjadi berpuluh-puluh kali. Dia tau hal ini sangat berat dan seolah awan hitam menyelimuti hidup. Disaat usia yang senja tidak akan terbayangkan oleh SBY hal ini dapat terjadi. Hati terluka,sedih dan terhina.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah