BPOM dan ITAGI Akan Kaji Vaksin AstraZeneca Terkait Temuan Kasus Terbaru di Eropa

- 15 Maret 2021, 22:05 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diberhentikan Distribusinya oleh Kemenkes.*
Ilustrasi Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diberhentikan Distribusinya oleh Kemenkes.* /PIXABAY/WiR_Pixs

PR TASIKMALAYA - Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang telah didistribusikan di beberapa negara di Eropa.

Namun, saat ini penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dihentikan penggunaannya. 

Kebijakan penghentian penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca tersebut terkait dengan ditemukannya laporan mengenai efek pembekuan darah yang dialami oleh penerima vaksinasi.

Baca Juga: KPK Tegaskan Tak Menutup Kemungkinan Akan Panggil Gubernur Anies Baswedan sebagai Saksi Dugaan Korupsi Lahan

Menurut Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes menyebutkan bahwa vaksin AstraZeneca belum didistribusikan di Indonesia.

Pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta ITAGI masih mengkaji laporan terkait adanya pembekuan darah setelah menerima vaksin AstraZeneca.

"Kami masih menunggu kajian dari BPOM," jelas Maxi Rein Senin 15 Maret 2021 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Baca Juga: Tanggapi Tudingan Soal Presiden Tiga Periode, Tjahjo Kumolo: Presiden Jokowi Taat Konstitusional

Maxi menyebutkan dengan adanya laporan mengenai pembekuan darah oleh orang yang menerima vaksin AstraZeneca penting dilakukan pengkajian.

Pengkajian terhadap vaksin AstraZeneca tetap dilakukan meskipun Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengeluarkan surat izin penggunaan darurat. 

"Memang sudah ada laporan EUL dari WHO tetapi karena ada masalah laporan yang ada di Eropa (pembekuan darah) dan di beberapa negara, sehingga BPOM dan ITAGI sudah menentukan rapat terkait dengan efek samping AstraZeneca," bebernya.

Baca Juga: Heboh Isu Presiden Tiga Periode, Hidayat Nur Wahid Tegaskan Tidak Ada Agenda Amendemen UUD 1945

Axi juga menjelaskan vaksin AstraZeneca yang berasal dari Inggris tersebut belum didistribusikan dalam program vaksinasi.

Hal tersebut menunggu kajian lebih lanjut mengenai vaksin AstraZeneca yang menimbulkan efek serius di beberapa negara di Eropa. 

"Sehingga kami masih menunggu hasil kajian data dari BPOM dan ITAGI. jadi sementara kami belum bisa distribusikan, menunggu hasil dulu kajian dari BPOM dan ITAGI," pungkasnya.

Baca Juga: SBY Sebut Tak Pernah Rusak Partai Lain, Priyo Sambadha: Politisi Itu Panjang Akal, Pendek Ingatan

Sebelumnya beberapa negara di Eropa menghentikan pendistribusian vaksin AstraZeneca dari Inggris terkait adanya laporan serius mengenai efek samping yang dialami penerima vaksin. 

Di Norwegia, terdapat tiga tenaga kesehatan yang telah diberi vaksin Covid-19 mengalami perdarahan, penggumpalan darah dan kadar trombosit yang rendah.

Denmark juga menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca karena adanya laporan kasus penggumpalan darah dan satu kematian di Denmark.

Baca Juga: Raup Miliaran Rupiah Setiap Bulan Berkat Pisang, Warga di 28 Kecamatan di Lebak Banten Bisa Hidup Sejahtera

Setelah adanya laporan dari Norwegia dan Denmark, beberapa negara turut menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca tersebut seperti Austria, Irlandia, Belanda dan Rumania.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah