Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat itu juga berpendapat, sehingga jika KSP Moeldoko dengan segala kebesaran hatinya meminta maaf pada PD, DBY dan AHY iti bisa menjadi jalan terbaik.
Tak hanya itu, ia juga berharap, KSP Moeldoko mundur dari jabatan Ketua Umum hasil KLB ilegal untuk mengakhiri keriuhan politik di tanah air.
Tugas KSP sangat berat dalam situasi Presiden sangat fokus dalam penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional sehingga dengan terlibat KLB Ilegal telah mengganggu kinerja dan fungsi Moeldoko sebagai KSP.— Irwan Fecho (@irwan_fecho) March 13, 2021
Baca Juga: Mustofa Nahrawardaya: Kak Moeldoko Kok Tiba-tiba Ngilang Aja Ya?
"KSP Moeldoko dengan kebesaran hati dan meminta maaf pada Partai Demokrat, SBY dan AHY sebagai Ketua Umum yang sah kemudian mundur sebagai Ketua Umum hasil KLB adalah pilihan ksatria dan jalan terbaik serta bisa mengakhiri keriuhan politik tanah air," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, usai terpilihnya KSP Moeldoko sebagai Ketum pada KLB sedang, ia tak kunjung terlihat di muka publik.
Hilangnya KSP Moeldoko dimuka publik dipertanyakan kader Partai Demokrat Syahrial Nasution.
Baca Juga: Sudjiwo Tedjo: Negeri Ini Akan Membaik Jika Para Pembayar Pajak Membayar dengan Ikhlas
"Dimanakah Moeldoko?," cuit Syahrial seperti dikutip mantrasukabumi.com dari alun twitter @syahrial_nst pada Sabtu, 13 Maret 2021.
"Hiruk pikuk tentang kudeta terhadap @PDemokrat lebih dari 1 bln terakhir terus menghiasi ruang publik," tulisnya.
Syahrial Nasution menilai bahwa keterlibatan KSP Moeldoko yang bukan kader Demokrat menjadi biang kerok penyebab kudeta PD.