“Ritual Hakekok itu dilakukan di penampungan air PT GAL, di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong,” ujar Mahli Yudin.
Baca Juga: Bandingkan dengan Prabowo Pimpin Partai, Ferdinand Hutahaean: Moeldoko Tetap Bisa Bantu Presiden
Pengikut Hakekok Balakasuta mengakui, ritual bugil tersebut baru mereka lakukan sebanyak satu kali, dengan tujuan untuk membersihkan diri dari segala dosa, serta menjadikan diri lebih baik.
Aliran Hakekok Balakasuta, merupakan aliran yang mengadopsi ajaran yang dibawa oleh almarhum Abah Edi, yang dilanjutkan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweung Kolot.
“Ke depan kami (penyuluh agama) juga akan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya, terhadap penganut aliran ini,” tutur Mahli Yudin.
Baca Juga: Sambutan Seniman Yogya Disebut Sindiran untuk Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Petruk Tokoh Sakti
Aliran Hakekok Balakasuta telah ada sejak tahun 2009, dan kehadirannya membuat keresahan warga.
“Aliran Hakekok ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokan tempat aliran itu. Kami berupaya memantau, agr hal itu tidak terjadi lagi,” tegas Mahli Yudin.***