Terancam Jadi Oposisi Tunggal karena Moeldoko, Saiful Mujani: PKS Punya Lahan Luas untuk Besarkan Partai

- 13 Maret 2021, 12:41 WIB
Saiful Mujani menyebut jika PKS terancam akan menjadi oposisi tunggal usai Demokrat dikudeta oleh KSP dan mantan kadernya.*
Saiful Mujani menyebut jika PKS terancam akan menjadi oposisi tunggal usai Demokrat dikudeta oleh KSP dan mantan kadernya.* /Instagram/@saiful_mujani/

PR TASIKMALAYA – Saiful Mujani mengatakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menjadi oposisi tunggal dengan kekuatan yang kecil.

Pasalnya, menurut Saiful Mujani, Partai Demokrat yang juga sebagai oposisi, tengah terancam dengan adanya upaya kudeta oleh KSP Moeldoko dan sejumlah mantan kadernya.

Dan apabila upaya itu berhasil, Saiful Mujani memperkirakan Demokrat akan menjadi bagian dari pemerintah.

Baca Juga: Dianggap Bebani Jokowi, Rachland Nashidik Sarankan Moeldoko Mundur dari Ketum Demokrat Abal-abal

“Sekarang KSP Moeldoko ditetapkan jadi Ketua Demokrat lewat KLB Sumut (Sumatera Utara),” cuit Saiful Mujani, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @saiful_mujani pada Sabtu, 13 Maret 2021.

“Bila hasil KLB ini diterima pemerintah dan menang di pengadilan kalau AHY menggugat bisa dipastikan Demokrat juga bergabung dengan pemerintah,” sambungnya.

Oleh karena itu, PKS akan menjadi oposisi tunggal dengan kekuatan kecil, yaitu hanya 8 persen di DPR RI.

Baca Juga: Diduga Rasisme, Kapolres Malang Kombes Pol Leonardus Simarmata Dilaporkan Mahasiswa Papua

“Maka tinggal ada PKS sebagai oposisi. Kekuatannya sekitar 8 persen saja,” tulis Saiful Mujani.

Namun, meskipun menjadi oposisi hanya dengan kekuatan kecil, PKS memiliki lahan yang luas untuk memperbesar partainya.

Hal itu karena menurut Saiful Mujani, ada sekitar 30 persen jumlah yang tidak puas dengan kinerja pemerintah.

Baca Juga: Ancam Oknum yang Potong BST 2021, Ahmad Riza: Kita Akan Beri Sanksi Berat

“PKS akan jadi oposisi tunggal dengan kekuatan tak berarti. Ini punya konsekuensi lain: jumlah yang tak puas dengan kinerja pemerintah memang bukan mayoritas tapi cukup besar, sekitar 30 persen. Ini lahan cukup luas untuk membesarkan PKS,” ungkap Saiful Mujani.

Lebih jauh, Saiful Mujani menjelaskan bahwa PKS dengan narasi Islamanya seolah-olah menjadi satu-satunya wakil umat Islam menghadapi pemerintah.

“Karakteristik PKS selama ini adalah berpolitik dengan narasi Islam. Dengan narasi PKS sebagai oposisi tunggal maka seolah-olah PKS lah yang menjadi wakil umat Islam berhadapan dengan pemerintah,” kata Saiful Mujani.

Baca Juga: Sempat Beri Pesan, Almarhum Paman AHY ke Moeldoko: Kalau Tidak Bisa Memberi, Jangan Pernah Mengambil

“Narasi ini bertemu dengan fakta bahwa umat Islam memang terbelah secara berpolitik,” lanjutnya.

Saiful Mujani pun mencontohkan, hal itu seperti apa yang telah terjadi pada dua pemilihan Presiden (Pilpres) terakhir.

“Di dua Pilpres terakhir umat Islam terbelah dua. Yang membuat Jokowi menang di dua Pilpres itu adalah pemilih non muslim,” ungkap Saiful Mujani.

Baca Juga: Soal ‘Anjing Penjaga’, Teddy Gusnaidi: Bukan Tuannya, Tersisih karena Ada yang Lebih Galak

“Dengan PKS sebagai oposisi tunggal polarisasi politik karena identitas kemungkinan akan semakin dalam. Demokrasi dan stabilitas politik kita dalam ujian berat,” tambahnya.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @saiful_mujani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x