PR TASIKMALAYA – Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa dirinya senang melihat Amien Rais dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu.
Menurut Fahri Hamzah, apa yang dipikirkannya mengenai Indonesia adalah terciptanya rekonsiliasi.
Karena bagi Fahri Hamzah tidak ada jalan lain lagi selain rekonsiliasi itu.
Baca Juga: Samuel Paty Terbunuh Karena Isu Islamofobia, Ternyata Kesaksian Muridnya adalah Sebuah Kebohongan
Terkait mengungkapkan rasa senangnya itu, disampaikan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Selasa, 9 Maret 2021.
“Saya sih senang mendengar Pak Prof. Amien Rais dan kawan-kawan diterima Presiden Jokowi,” cuit Fahri Hamzah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @Fahrihamzah.
“Di kepala saya hanya ada rekonsiliasi bagi Republik ini. Tidak ada jalan lain,” sambungnya.
Politisi Partai Gelora itu menilai bahwa pertemuan semacam Presiden dengan sosok yang berlawanan atau oposisi harus didukung.
Di masa pandemi ini, menurut Fahri Hamzah, adalah waktu yang tepat untuk saling mendengarkan.
“Trend Presiden jumpa figur oposisi harus didukung. Ini pandemi, waktu saling mendengar dan mengisi,” tulis Fahri Hamzah.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Moeldoko Dipilih Jadi Ketua Umum Demokrat Versi KLB, untuk Kontestasi Pemilu 2024?
Saya sih senang mendengar pak Prof. Amien Rais dkk diterima presiden @jokowi . Di kepala saya hanya ada rekonsiliasi bagi Republik ini. Gak ada jalan lain. Trend presiden jumpa “figur oposisi” harus didukung. Ini pandemi, waktu saling mendengar dan mengisi. ????????????????????????— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 9, 2021
Diketahui sebelumnya, Amien Rais beserta enam orang lainnya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta.
Pertemuan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD pada siang tadi.
Menurut Mahfud MD, pertemuan Amien Rais beserta sejumlah orang lainnya dengan Presiden Jokowi terkait dengan kasus meninggalnya enam Laskar FPI di KM 50 Tol Cipularang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Belum Ajukan Revisi UU ITE, Simak Penjelasan Menkumham Yasonna Laoly
“Intinya mereka menyampaikan satu hal pokok yaitu soal terbunuhnya atau tewasnya enam laskar FPI,” ujar Mahfud MD.
“Pertemuan berlangsung tidak sampai 15 menit, bicaranya pendek dan serius,” lanjutnya.***