Dalam pertemuan itu, Sarwo menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan saat G30SPKI 1965 hanya untuk melaksanakan tugas dan kewajiban.
Ia pun mengakui langkahnya dalam peristiwa tersebut salah, kemudian mengulurkan tangan perdamaian kepada Ilham. Keduanya berjabat tangan dan saling berpelukan kembali.
Atas keberanian dan tindakan tegas yang dilakukannya untuk menyelamatkan NKRI, Sarwo Edhie sempat diusulkan menjadi salah satu pahlawan nasional, namun akhirnya gagal karena ditolak keras oleh anak keturunan korban tahanan politik (tapol) G30S PKI.***