Fakta Menarik Sosok Panglima Jenderal di Balik Aksi Heroik AHY, Pernah Peluk Anak Tokoh PKI

- 9 Maret 2021, 12:00 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum Ham) Jakarta pada Senin 8 Maret 2021.*
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum Ham) Jakarta pada Senin 8 Maret 2021.* /Antara/Genta Tenri Mawangi/

PR TASIKMALAYA - Aksi Long March Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuju Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) banyak menyita perhatian publik.

Aksi AHY itu untuk mempertegas legalitas kepengurusan Partai Demokrat. Hal itu teringat perjuangan sosok Jenderal penting yang juga merupakan kakek dari AHY, Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.

Aksi AHY yang senada dengan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, disampaikan oleh Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Willem Wandik, Senin, 8 Maret 2021.

Baca Juga: Peserta KLB Partai Demokrat Akui Diimingi Uang 100 Juta, Ossy Dermawan:Uang Nazaruddin Masih Banyak, Darimana?

“Melihat aksi heroik Ketum AHY bersama 34 pengurus DPD se-Indonesia, kami teringat dengan perjuangan kakek ‘Ketum AHY’,” tutur Willem Wandik.

Lebih lanjut, Willem Wandik juga menyebut bahwa perjuangan AHY sangat mirip dengan apa yang dilakukan Sarwo Edhie yang turun langsung memimpin para perwira militer pada masa penumpasan G30S PKI.

“Pada masa penumpasan G30S PKI, Jenderal Edhie turun langsung memimpin para perwira militer yang masih setiap terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Willem Wandik.

Baca Juga: Duga Ada Komplotan Istana di Balik KLB Demokrat, Rocky Gerung: Mahfud MD Jubir Penenang Publik

Untuk diketahui, Sarwo Edhie Wibowo merupakan mertua Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terkenal dengan perannya dalam G30S PKI.

Sebagai Panglima RPKAD yang kini bernama Kopassus, Sarwo Edhie Wibowo menjadi salah satu penumpas utama pemberontakan G30S PKI.

Namun siapa sangka, Sarwo Edhie Wibowo pernah memberi selamat dan pelukan kepada putra Dipa Nusantara (DN) Aidit yang merupakan pemimpin PKI.

Baca Juga: Rilis Lagu Raja Terakhir, Video Musik Young Lex Dianggap Plagiat Penyanyi asal Tiongkok Lay

Baca Juga: Soal Kisruh KLB Partai Demokrat, AHY Akui Akan Memaafkan, Asal Moeldoko Lakukan Hal Ini

Baca Juga: Datangi Menkopolhukam Mahfud MD, AHY Jelaskan Kronologi KLB Partai Demokrat

Sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com, Sarwo Edhie bertemu dengan putra DN Aidit, Ilham Aidit dalam pelantikan Wanadri tahun 1981.

Ilham menjadi satu-satunya yang dipeluk kendati ia tak sadar siapa sebenarnya Sarwo Edhie itu.

Tiga tahun terlewati, Ilham kembali bertemu Sarwo Edhie dan kini keduanya berbicara empat mata dibalik sebuah tebing di Kawah Upas, Gunung Tangkuban Perahu.

Baca Juga: KPK Belum Tangkap Dua Kader PDIP Korupsi Bansos, Yos Nggarang: Kekuasaan Tetap Mereka Nikmati, Sadis!

Baca Juga: Diterima Menkopolhukam dan KPU, AHY: Komitmen Memperjuangkan Kedaulatan Partai Demokrat

Baca Juga: Sarankan Moeldoko Bentuk Partai Baru, Christ Wamea: Namanya Partai Buzzer Indonesia

Dalam pertemuan itu, Sarwo menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan saat G30SPKI 1965 hanya untuk melaksanakan tugas dan kewajiban.

Ia pun mengakui langkahnya dalam peristiwa tersebut salah, kemudian mengulurkan tangan perdamaian kepada Ilham. Keduanya berjabat tangan dan saling berpelukan kembali.

Atas keberanian dan tindakan tegas yang dilakukannya untuk menyelamatkan NKRI, Sarwo Edhie sempat diusulkan menjadi salah satu pahlawan nasional, namun akhirnya gagal karena ditolak keras oleh anak keturunan korban tahanan politik (tapol) G30S PKI.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x