Pasca KLB Demokrat, AHY: Hari ini Kita Punya Musuh Bersama, Aktor Eksternal, Yaitu KSP Moeldoko

- 8 Maret 2021, 14:15 WIB
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebut Moeldoko sebagai musuh bersama.*
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebut Moeldoko sebagai musuh bersama.* /Instagram.com/@agusyudhoyono

PR TASIKMALAYA- Pasca Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang terpilih menjadi Pemimpin Demokrat secara ilegal dalam gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, kini Moeldoko disebut sebagai musuh bersama oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pernyataan perihal Moeldoko sebagai musuh bersama itu diutarakan pada Minggu, 7 Maret 2021, secara tegas oleh AHY di hadapan ketua atau perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat se-Indonesia yang hadir di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat.

Sebagaimana diketahaui, dalam KLB Demokrat yang diselenggarakan di sebuah hotel di Deli Serdang pada Jumat, 5 Maret 2021 itu diumumkan Meoldoko sebagai pimpinan baru menggeser AHY.

Baca Juga: Anime The Journey, Hasil Kolaborasi Arab Saudi dan Jepang Libatkan 300 Pemuda Arab Saudi

Sementara itu, selain Moeldoko, dalam KLB Demokrat itu, nama mantan kader Demokrat yang diberhentikan secara tidak hormat oleh AHY baru-baru ini, Marzuki Alie juga terpilih sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat.

Keputusan KLB Demokrat itu, sontak membuat sejumlah kader Demokrat pendukung AHY bereaksi dan menentang keputusan Moeldoko yang diketahui sebagai pihak ekternal partai terpilih sebagai ketua umum.

Sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Kepala Staf Presiden Moeldoko Ditetapkan Menjadi Musuh Bersama", AHY langsung mengadakan pertemuan dengan seluruh ketua DPC dan DPD se-Indonesia.

Baca Juga: Ungkap Hambatan Normalisasi Sungai dan Pembebasan Lahan, Riza Patria: Ada Sengketa Tanah dan Gugat Menggugat

"Yang jelas, kita punya musuh bersama hari ini, aktor eksternal, yaitu KSP Moeldoko," tegas AHY di Auditorium Yudhoyono.

Menurut AHY, Moeldoko telah berkomplot dengan segelintir kader Demokrat yang sejatinya telah dipecat secara tidak hormat.

"Mencoba memutarbalikkan fakta, menggulingkan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah berdasarkan Kongres ke V pada 15 Maret 2020 yang lalu," katanya.

Baca Juga: Diduga Ada Kekuatan Lebih Besar di Balik Moeldoko, Taufiqurrahman: Saya Yakin Masyarakat Bisa Menebak Siapa

"Mencoba mendelegasikan konstitusi partai kita AD/ART yang juga telah disahkan oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM yang juga sudah masuk dalam lembaran negara," tandasnya.

AHY meminta rakyat Indonesia untuk ikut turun membantu menyelamatkan demokrasi di Tanah Air.

“Kami tentunya tidak bisa meminta bantuan kepada siapa pun kecuali kepada rakyat Indonesia,” kata AHY kepada para awak media, saat membuka rapat konsolidasi dengan ketua dan perwakilan pengurus daerah dari 34 provinsi, di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Mahfud MD Sempat Salah Sebut soal AD ART Partai Demokrat, Jansen Sitindaon: Terima Kasih Atas Klarifikasinya

Menurut AHY, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, di Deli Serdang yang menunjuk Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai ketua tandingan Partai Demokrat, merupakan serangan terhadap demokrasi dan penegakan hukum di Indonesia.

Karena itu, ia mengatakan upaya Partai Demokrat menolak KLB beserta hasilnya bukan sekadar mempertahankan kedaulatan dan eksistensi partai, melainkan juga untuk menjaga marwah demokrasi serta kedaulatan partai politik di Indonesia.

“Kita tidak ingin bila ini dibiarkan begitu saja, bila kita hanya menerima situasi dengan biasa-biasa saja, maka jangan harapkan kebebasan di negeri ini dijamin oleh negara," ujar AHY di hadapan para kader Partai Demokrat.

Baca Juga: Singgung Dualisme, Muannas Alaidid Beberkan Dua Kemungkinan Cerita Akhir Polemik Partai Demokrat

Baca Juga: Mahfud MD Klarifikasi Soal AD ART, Jansen Sitindaon: Selamat, 3 Syarat KLB Partai Demokrat Tak Akan Terpenuhi

Baca Juga: Ikut Tak Senang dengan KLB Partai Demokrat, Mardani Ali Sera: Praktik Buruk Bagi Demokrasi, Pelecehan Hukum!

kebebasan berpendapat, kebebasan berorganisasi, kebebasan untuk berpolitik itu adalah hak kita semua, hak warga negara, hak partai politik,” lanjut AHY.

Dalam kesempatan itu, AHY menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai kelompok masyarakat yang memberi dukungan untuk Partai Demokrat.

“Saya juga berterima kasih dalam forum ini kepada segenap bangsa Indonesia dari berbagai elemen di berbagai daerah yang satu per satu memberi support (dukungan) ke Partai Demokrat untuk tetap tegar, sabar, dan terus berjuang", kata AHY, disambut riuh tepuk tangan dan seruan dari para kader.

Baca Juga: Marzuki Alie Klaim KLB Terjadi karena Arogan, DPD Demokrat Kepri Husnizar Hood: Tapi Dulu Bapak Bayar Kami

Baca Juga: Viral Video Ibu Siksa Anak Bayi yang Diunggah Marzuki Alie, Ferdinand Hutahaean: Kepolisian Telah Mengeceknya

Baca Juga: Pernyataan Terbaru Mahfud MD Soal KLB Demokrat: Pemerintah Akan Menyelesaikan Berdasar Hukum

"Karena apa yang diperjuangkan Partai Demokrat itu juga yang menjadi harapan dan aspirasi rakyat,” imbuhnya.

AHY menggelar rangkaian rapat konsolidasi di kantor pusat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat, di Jalan Proklamasi No. 41, Jakarta hari Minggu ini untuk merespons KLB Partai Demoktar di Deli Serdang, Sumut, Jumat, 5 Maret 2021.

Dalam rangkaian acara itu, AHY bertemu dengan ketua atau perwakilan dari dewan pengurus daerah (DPD) dari 34 provinsi dan ketua dewan pengurus cabang (DPC) dari 514 kabupaten dan kota.***(Dicky Aditya/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x