AD ART PKS dan Demokrat Diubah Secara Sepihak, Fahri Hamzah: Kezaliman Takkan Bertahan Lama

- 7 Maret 2021, 07:20 WIB
Fahri Hamzah buka suara soal AD ART Partai PKS dan Partai Demokrat
Fahri Hamzah buka suara soal AD ART Partai PKS dan Partai Demokrat //Instagram @Fahrihamzah

PR TASIKMALAYA – Fahri Hamzah eks Wakil Ketua DPR RI mengatakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengubah AD ART Partai untuk memecatnya.

Hal yang sama juga menurut Fahri Hamzah terjadi kepada Partai Demokrat, AD ART nya dirubah agar seseorang mudah jadi ketua umum.

Terkait merubah AD ART, disampaikan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Baca Juga: Satpol PP DKI Jakarta Raih Penghargaan, Musni Umar: Apa Rahasianya? Tanya Anies

Baca Juga: Akui Belum Ada Laporan Soal KLB Partai Demokrat, Mahfud MD: Pengurus Resmi Itu AHY

PKS: AD ART diubah sepihak supaya saya mudah dipecat,” cuit Fahri Hamzah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @Fahrihamzah.

PD (Partai Demokrat): AD ART diubah supaya seorang mudah jadi ketum,” sambungnya.

Fahri Hamzah mengatakan bahwa setelah dirinya dipecat dari PKS, dia menempuh jalur hukum.

Baca Juga: Tidak Setuju Disebut Masalah Internal, Musni Umar: Mustahil Ada KLB Tanpa Keterlibatan Kekuasaan

Baca Juga: Bantah Ucapan Mahfud MD, Musni Umar: Ada Keterlibatan Kekuasaan, Beda Kasus Antara Gus Dur dan Cak Imin

Karena menurutnya kezaliman tidak akan bertahan lama dan seberapa hebatnya mampu memainkan kekuasaan pasti akan tumbang juga.

Setelah dipecat, saya menempuh jalur hukum. Saya percaya kezaliman takkan bertahan lama.” Tulis Fahri Hamzah.

“Sepandai-pandainya memainkan kekuasaan suatu saat akan tumbang juga!,” lanjutnya.

Baca Juga: Pertanyakan Soal Partai Tidak Demokratis, Rizal Ramli: Feodal dan Nepotis, Bagaikan Perusahaan Keluarga

Baca Juga: Nyatakan Hanya ‘Ngopi-Ngopi’ tapi Berujung ‘Dinobatkan’ sebagai Ketum Partai Demokrat, SBY: KSP Moeldoko Tega

Lebih jauh, Fahri Hamzah menjelaskan bahwa kezaliman memiliki banyak wajah.

Namun, menurut dia semuanya dipelihara oleh feodalisme yang akhirnya mengambil hak untuk menyampaikan pertanyaan.

Kezaliman itu punya banyak wajah. Tapi semuanya diternak oleh feodalisme yang kemudian merampas hak kita untuk mengajukan pertanyaan,” jelas Fahri Hamzah.

Baca Juga: Mustofa Nahrawardaya: Kata ‘Pejabat’, Moeldoko Lakukan Hal Itu Karena Sebelumnya Telah Dituduh

Baca Juga: Ungkit ‘Kader Korupsi’ Usai SBY Sebut 'KSP' di Nama Moeldoko, Teddy Gusnaidi: KPK Harus Bergerak Nih!

Mereka mengatur semua yang mereka mau. Tanpa malu. #MelawanLupa,” tambahnya.

Diketahui, sebelum mendirikan Partai Gelora, Fahri Hamzah merupakan politisi dari PKS. Tetapi dipecat pada 2016 karena konflik dengan petinggi partai tersebut.

Sedangkan soal AD/ART Partai Demokrat yang diubah agar seseorang dapat dengan mudah menjadi Ketua Umum disampaikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menanggapi digelarnya KLB oleh sejumlah mantan kader Partai Demokrat.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut KLB sebagai Masalah Internal Partai Demokrat, Benny K Harman: Aparat Negara Kawal KLB Ilegal

Baca Juga: Pemerintah Netral di Kasus KLB Partai Demokrat, Jimly Asshiddiqie: Kalau Hendak Memastikan Ganti KSP Moeldoko

Di mana KLB tersebut menghasilkan keputusan untuk menetapkan Moeldoko yang bukan kader partai sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x