PR TASIKMALAYA – Fahri Hamzah eks Wakil Ketua DPR RI mengatakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengubah AD ART Partai untuk memecatnya.
Hal yang sama juga menurut Fahri Hamzah terjadi kepada Partai Demokrat, AD ART nya dirubah agar seseorang mudah jadi ketua umum.
Terkait merubah AD ART, disampaikan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Baca Juga: Satpol PP DKI Jakarta Raih Penghargaan, Musni Umar: Apa Rahasianya? Tanya Anies
Baca Juga: Akui Belum Ada Laporan Soal KLB Partai Demokrat, Mahfud MD: Pengurus Resmi Itu AHY
“PKS: AD ART diubah sepihak supaya saya mudah dipecat,” cuit Fahri Hamzah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @Fahrihamzah.
“PD (Partai Demokrat): AD ART diubah supaya seorang mudah jadi ketum,” sambungnya.
Fahri Hamzah mengatakan bahwa setelah dirinya dipecat dari PKS, dia menempuh jalur hukum.
Baca Juga: Tidak Setuju Disebut Masalah Internal, Musni Umar: Mustahil Ada KLB Tanpa Keterlibatan Kekuasaan
Karena menurutnya kezaliman tidak akan bertahan lama dan seberapa hebatnya mampu memainkan kekuasaan pasti akan tumbang juga.
“Setelah dipecat, saya menempuh jalur hukum. Saya percaya kezaliman takkan bertahan lama.” Tulis Fahri Hamzah.
“Sepandai-pandainya memainkan kekuasaan suatu saat akan tumbang juga!,” lanjutnya.
#MelawanLupa
PKS: AD/ART diubah sepihak supaya saya mudah dipecat.
PD: AD/ART diubah supaya seorang mudah jadi ketum.
Setelah dipecat, saya menempuh jalur hukum. Saya percaya Kezaliman takkan bertahan lama. Se-pandai2 memainkan kekuasaan suatu saat akan tumbang juga!— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 6, 2021
Lebih jauh, Fahri Hamzah menjelaskan bahwa kezaliman memiliki banyak wajah.
Namun, menurut dia semuanya dipelihara oleh feodalisme yang akhirnya mengambil hak untuk menyampaikan pertanyaan.
“Kezaliman itu punya banyak wajah. Tapi semuanya diternak oleh feodalisme yang kemudian merampas hak kita untuk mengajukan pertanyaan,” jelas Fahri Hamzah.
Baca Juga: Mustofa Nahrawardaya: Kata ‘Pejabat’, Moeldoko Lakukan Hal Itu Karena Sebelumnya Telah Dituduh
“Mereka mengatur semua yang mereka mau. Tanpa malu. #MelawanLupa,” tambahnya.
Kezaliman itu punya banyak wajah...tapi semuanya diternak oleh feodalisme yg kemudian merampas hak kita untuk mengajukan pertanyaan. Mereka mengatur semua yg mereka mau. Tanpa malu. #MelawanLupa— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 6, 2021
Diketahui, sebelum mendirikan Partai Gelora, Fahri Hamzah merupakan politisi dari PKS. Tetapi dipecat pada 2016 karena konflik dengan petinggi partai tersebut.
Sedangkan soal AD/ART Partai Demokrat yang diubah agar seseorang dapat dengan mudah menjadi Ketua Umum disampaikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menanggapi digelarnya KLB oleh sejumlah mantan kader Partai Demokrat.
Di mana KLB tersebut menghasilkan keputusan untuk menetapkan Moeldoko yang bukan kader partai sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.***