Moeldoko melakukan tindakan tersebut dengan tujuan untuk kudeta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Jaga Platform Digital, Polisi Virtual Kini Hadir Agar Masyarakat Berhati-Hati dalam Bersikap
Baca Juga: Tuntut Keadilan untuk Partai Demokrat, Annisa Pohan: Penguasa Lakukan Pembiaran
Baca Juga: Tiba-tiba Sebut Keadilan Telah Lama Pergi, Annisa Pohan: Kita Hanya Penonton Pasif
SBY menilai upaya pengambilalihan kepemimpinan itu jauh dari sikap bijaksana dan nilai moral, serta merupakan hal yang memalukan bagi seorang mantan prajurit TNI.
"Termasuk rasa malu dan bersalah saya yang dahulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko)," SBY mengakui.
"Saya mohon ampun kepada Allah Swt. atas kesalahan saya itu," ungkapnya.
SBY menyebut bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal itu telah memilih Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat.
Baca Juga: Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat, AHY: Cara-cara Moeldoko Jauh dari Moral dan Etika Politik
Baca Juga: Moeldoko Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB, Ali Mocthar Ngabalin: Bravo Pak Moel