PR TASIKMALAYA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa bersalah sebab pernah mempercayakan dan melimpahkan jabatan kepada Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, pengangkatan tersebut terjadi saat SBY masih menjabat sebagai presiden Republik Indonesia yang keenam.
SBY mengadakan konferensi pers di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Jumat malam, 5 Maret 2021.
Baca Juga: Sebut Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Hidayat Nur Wahid: Mendag Masih Izinkan Impor Beras
Baca Juga: Diguncang KLB Partai Demokrat, Imelda Sari Terharu Baca Doa Almarhum Ani Yudhoyono untuk AHY
Baca Juga: KLB Demokrat, Ferdinand Hutahaean: Jika Disahkan Kemenkumham, Rusak Cita-cita Politik
"Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara kita," kata SBY.
"Memang banyak yang tercengang dan tidak percaya bahwa KSP Moeldoko bersengkongkol, tega, dan dengan darah dingin melakukan kudeta," lanjutnya.
SBY mengaku kecewa dengan aksi Moeldoko yang dipandangnya tidak bijaksana, terlebih karena ia pun bersengkongkol dengan pihak internal Partai Demokrat.