Fahri Hamzah menjelaskan bahwa negara merupakan produk manusia yang rasional, sedangkan agama berbeda.
Oleh karena itu, negara selalu mendapat tuntutan dari masyarakat agar bertindak masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Berbeda dengan agama, negara adalah produk manusia yang rasional,” jelas Fahri Hamzah.
“Karena itu, selamanya kita menuntut negara harus masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka,” lanjutnya.
Lebih jauh lagi, Fahri Hamzah menyampaikan bahwa di dalam agama banyak “keghaiban” yang dapat dipercayai dengan mengimaninya.
Tetapi, menurutnya di dalam agama tidak ada yang namanya misteri.
“Dalam agama ada banyak “ke-ghaib-an” yang harus diimani tetapi dalam agama tidak ada misteri,” pungkas Fahri Hamzah.