Pembatalan Perpres Miras Dilakukan karena Ada Desakan, Rocky Gerung Sebut 'Presiden Boneka'

- 4 Maret 2021, 14:30 WIB
Rocky Gerung (kiri) dan Presiden Joko Widodo.
Rocky Gerung (kiri) dan Presiden Joko Widodo. /Kolase foto dari YouTube Rocky Gerung Official dan Instagram @fadjroelrachman

PR TASIKMALAYA -  Pengamat politik Rocky Gerung menyebut tindakan Presiden Jokowi mencabut Perpres miras hanyalah sebuah kegembiraan palsu.

Menurut Rocky Gerung, pencabutan Perpres miras oleh Jokowi tersebut dilakukan atas desakan dari organisasi Islam besar.

Rocky Gerung menilai, seharusnya Presiden Jokowi bersikeras untuk mempertahankan lampiran mengenai perizinan industri miras tersebut.

Baca Juga: Puji Jokowi Pegang Tiga Falsafah Jawa dalam Memimpin Indonesia, Ruhut Sitompul: Negarawan Rendah Hati

Rocky Gerung menyebut, dicabutnya Perpres Perizinan Industri miras hanya bagian dari strategi istana menguji opini masyarakat sampai di mana.

"Ini bagian dari strategi istana untuk menuju opini publik sampai mana bisa dimainkan,” kata Rocky Gerung dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Rocky Gerung yang diunggah pada 3 Maret 2021.

“Ini pancingan kecil saja karena ini statusnya lampiran. Coba kalau UU Omnibus Law. Itu dia abaikan saja," sambung Rocky Gerung.

Baca Juga: Sebut Keputusan Jokowi Cabut Perpres Miras Bak Buat Skripsi, Rocky Gerung: Diganggu Penguji, Langsung Revisi

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengaku kasihan pada Presiden, karena seperti dimainkan oleh oligarki menginginkan UU Omnibus Law menghasilkan akumulasi secara cepat.

Dirinya mengaku tidak menyebut nama Presiden Jokowi, Rocky Gerung pun kembali mengungkit soal ‘presiden boneka’ saat disinggung soal RUU HIP.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x