Hikmahanto Juwana Sebut Jusuf Kalla dan Hassan Wirajuda Bisa Lakukan Diplomasi Guna Redakan Situasi di Myanmar

- 26 Februari 2021, 13:35 WIB
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. /ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ss/pd/aa.

PR TASIKMALAYA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyebut nama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda.

Menurut Hikmahanto Juwana, Jusuf Kalla dan Hassan Wirajuda merupakan tokoh yang layak melakukan "backdoor diplomacy" guna meredakan situasi di Myanmar.

"Sebaiknya Indonesia melakukan 'backdoor diplomacy' dengan menunjuk tokoh untuk meredakan situasi di Myanmar," tutur Hikmahanto Juwana dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara pada Jumat 26 Februari 2021.

Baca Juga: Jawab Pertanyaan Jusuf Kalla, Fahri Hamzah Beri Tips Ampuh dan Aman untuk Kritik Pemerintah Tanpa Dipolisikan

Dirinya juga menyarankan kepada pihak Indonesia agar segera melakukan diplomasi.

"Tokoh tersebut bisa Mantan Wapres Jusuf Kalla atau Mantan Menlu Hassan Wirajuda," ujarnya.

Menurutnya, kedua tokoh di atas mempunyai pengalaman internasional yang luas di bidang perdamaian dunia.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Kritik Jusuf Kalla: Bertanyalah Sesuai Realita Bukan yang Menyudutkan dan Berbau Fitnah

Hassan Wirajuda berpendapat, kedua tokoh Indonesia tersebut berpeluang bisa bertemu dengan tokoh Myanmar yang sedang bersitegang.

Tidak hanya itu, menurutnya dalam dunia internasional ketokohan kedua orang Indonesia sudah diakui.

"Di samping itu kedua tokoh ini memiliki kredibilitas dan pengakuan secara internasional," pungkasnya.

Baca Juga: Jusuf Kalla Merasa Diserang Buzzer, Ferdinand Hutahaean: Bicara di Kamar Mandi, Pasti Tak ada Respon Publik

Hassan Wirajuda juga menambahkan bahwa ketika Menlu Retno Marsudi hendak melakukan upaya terkait situasi di Myanmar.

Upaya tersebut menurutnya, justru mendapatkan protes dari elemen masyarakat di Myanmar hingga menggeruduk KBRI di Yangoon.

Masyarakat disana khawatir kehadiran Menlu Indonesia sebagai pengakuan terhadap pemerintahan kudeta.

Baca Juga: Absen Nama Jusuf Kalla hingga Susi Pudjiastuti, Said Didu Pertanyakan Kondisi Negeri

Sebagai sahabat dari Myanmar, Indonesia tentu harus tetap melakukan upaya namun dengan mengubah strategi yaitu melakukan 'backdoor diplomacy'.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x