Penggunaan alat deteksi GeNose ini nantinya akan diterapkan di pelabuhan tanjung priok pada akhir minggu ini secara acak (random).
Sementara itu, untuk sektor udara akan mulai menerapkan Genose pada 1 April 2021 mendatang karena masih ada beberapa hal yang harus dibahas lebih lanjut secara teknis operasionalnya.
Lebih lanjut, Menhub Budi Karya menjelaskan, bahwa penerapan pemeriksaan melalui GeNose di sektor kereta api bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara.
Pihaknya juga turut meminta Dirjen Perhubungan Udara dan Laut untuk mempersiapkan mekanisme dan SOP-nya, serta menyesuaikannya dengan regulasi yang ada di kedua sektor tersebut.
Di sisi lain, MenkoPMK Muhadjir Effendy menyatakan jika pihaknya sangat mendukung kehadiran GeNose sebagai salah satu alternatif alat pendeteksi Covid-19 di simpul-simpul transportasi.
Hal ini juga karena GeNose merupakan produk dalam negeri dan memiliki kelebihan-kelebihan seperti lebih mudah dan aman penggunannnya, serta memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi.
“Semoga ke depannya dapat diproduksi secara massal dan dapat terus dikembangkan sehingga tingkat akurasinya akan semakin meningkat,”
Kita akan terus memperbanyak penggunaan GeNose untuk kepentingan pelayanan publik. Tidak hanya untuk perjalanan, tetapi juga bisa digunakan di tempat yang lain yang sangat membutuhkan,” ujar MenkoPMK Muhadjir Effendy.