Ganjar Pranowo Minta Masyarakat Kelola Rest Area di Jalan Tol Jateng Sebagai Pengembangan UMKM

- 24 Februari 2021, 13:12 WIB
Ganjar Pranowo saat rapat bersama BBPJN bahas kondisi jalan pantura yang rusak.*
Ganjar Pranowo saat rapat bersama BBPJN bahas kondisi jalan pantura yang rusak.* /Dok/Humas Prov Jateng

PR TASIKMALAYA - Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah, meminta kepada pengelola jalan tol di wilayah Jateng agar mengizinkan masyarakat mengelola tempat istirahat (rest area.)

Seperti dilansir Pikiranrakyat-Tasikmlaaya.com dari Antara, Ganjar Pranowo menilai bahwa pengelolaan rest area ini dapat digunakan oleh masyarakat setempat sebagai pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Saya minta beberapa aspek diperhatikan terkait pembangunan jalan tol ini misalnya pemanfaatan rest area, kami minta agar pemkab dan desa dilibatkan, kalau bisa mereka menjadi pemilik, bisa mengelola atau mungkin jadi investor," ujar Ganjar Pranowo pada Selasa, 23 Februari 2021.

Baca Juga: HNW Sentil Jokowi Soal Banjir Jakarta, Ferdinand Hutahaean: Mencari Kambing Hitam Diantara Domba Hitam

Dengan begitu, menurutnya masyarakat bisa merasakan dampak dari pembangunan jalan tol seperti rest area yang menjadi pusat penjualan UMKM.

"Kalau bisa 'rest area-rest area' itu betul-betul dialokasikan untuk mereka tanpa membebani. Kalau dulu kan ada sewanya, dan sewanya mahal itu, maka saya minta ke depan UMKM betul-betul disediakan ruang dan gratis," tambah Ganjar Pranowo.

Selain itu, orang nomor satu di Jateng tersebut turut menyampaikan sejumlah masukan, diantaranya sosialisasi dan edukasi pembangunan jalan tol pada masyarakat, serta sejumlah permasalahan seperti pembebasan lahan yang kemungkinan muncul harus diselesaikan dengan baik.

Baca Juga: Tanggapi Dugaan Polri Jual Senjata pada KKB di Papua, Azis SyamsuddinI: Jika Terbukti, Maka Harus Dipecat

"Persoalan sosial harus diperhatikan, akses jalan, akses saluran air dan sebagainya. Jangan sampai karena pembangunan tol, ada warga yang terasingkan dari komunitasnya dan itu sudah terjadi di Brebes dulu," jelasnya.

Ganjar Pranowo juga mewanti-wanti agar kontraktor memperhatikan timbunan yang akan digunakan untuk pembangunan tersebut agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.

"Persoalan timbunan juga harus diperhatikan karena ini ada hubungannya dengan galian C. Jangan sampai lingkungan rusak, juga cara mengangkutnya yang sembarangan membuat jalan juga rusak. Saya minta ada koordinasi dengan tim kami agar dicarikan solusi terbaik," pinta Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Kritik Anies Baswedan Soal Banjir, Pasha Ungu: Apakah Bro Giring Sudah Pernah Kelola Sebuah Kota?

Di sisi lain, jajaran direksi PT Jasa Marga melaporkan tentang progres pembangunan proyek jalan tol di Jawa Tengah, di antaranya adalah pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta dan Bawen-Yogyakarta.

Direktur Pengembangan PT Jasa Marga, Arsal Ismail menegaskan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti perintah Gubernur Ganjar Pranowo dan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang dilintasi jalan tol terkait pengelolaan rest area.

"Tentu kami akan tindaklanjuti, kami akan bekerja sama dengan pemda-pemda setempat. Kami akan kasih kesempatan untuk UMKM, karena sesuai aturan itu memang ada kesempatan 30 persen bagi pelaku UMKM, nanti biar pemda yang mengatur," ungkap Arsal Ismail.

Baca Juga: Pertanyakan Pembatalan Dana Hibah Rp 9 Miliar Museum SBY-Ani, Teddy Gusnaidi: Melanggar Hukum?

Sementara itu, terkait dengan progres pembangunan jalan tol Solo-Yogya dan Bawen-Yogyakarta, Arsal Ismail mengatakan bahwa sampai saat ini proses tersebut terus berjalan.

"Proses pembebasan tanah, sebagian sudah bebas, jadi kami targetkan triwulan kedua sudah bisa dilakukan konstruksi. Kalau tol Bawen-Yogyakarta, itu masih penetapan panlok, harapannya September 2021 sudah mulai bisa pembayaran pembebasan lahan, rapi secara keseluruhan, dua ruas tol baru itu ditargetkan rampung tahun 2024," pungkasnya.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah