PR TASIKMALAYA - Novel Baswedan bercerita kepada Haris Azhar bagaimana dirinya benar-benar berani untuk memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM).
Bahkan, Novel Baswedan pun mempunyai suatu pesan yang selalu dia yakini untuk menanam keberanian dalam dirinya.
“Takut tidak memperpendek umur dan berani tidak memperpanjang umur,” ujar Novel Baswedan sebagaimana yang dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari kanal Youtube Haris Azhar pada Jumat 19 Februari 2021.
Baca Juga: Properti Ibunda Dino Patti Djalal Beralih Tangan, 11 Orang Ditetapkan Tersangka Kasus Mafia Tanah
Dalam kesempatan yang sama, Haris Azhar bertanya perihal Novel Baswedan yang dimusuhi banyak Polisi.
“Jadi kalau saya dibilang dimusuhi Polisi tidak juga, saya memusuhi polisi tidak juga, tapi Polisi disana kan ada oknumnya,” ucap Novel Baswedan.
“Oknumnya ada yang mencari keuntungan, dengan kewenangan yang diperjual belikan, pasti jika ada petugas anti korupsi yang melakukan tindakan mereka tidak suka,” ujar Novel Baswedan.
Baca Juga: KPK Menyita Villa Milik Edhy Prabowo, Diduga Hasil Suap Ekspor Benih Lobster
Sebagaimana yang telah kita ketahui, Novel Baswedan sempat dilaporkan terkait cuitan soal meninggalnya Soni Eranata atau Ustaz Maaher At Thuwailibi di Rutan Bareskrim.
“Saya menyampaikan hal itu begini mas Haris, saya tahu persis karena sebelumnya bertugas di Kepolisian,” ujar Novel Baswedan.
“Kalau tahanan meninggal di ruang tahanan, itu pasti masalah dan pasti internal Polri memeriksa orang yang terkait dan bertanggung jawab,” ucap Novel Baswedan.
Novel Baswedan meyakini bahwa semuanya akan diperiksa dan jelas bahwa telah terjadi suatu masalah.
Pasalnya, kasus tersebut merupakan kasus penghinanan dan sebelum ditahan memang sedang sakit namun tidak diizinkan untuk dirawat.
Dalam kesempatan tersebut, Novel Baswedan berikan penjelasan bahwa tahanan meninggal merupakan hal yang wajar dan sering terjadi.
Namun, jarang sekali meninggal ditahanan dan biasanya meninggal saat di Rumah Sakit atau dalam penanganan medis.***