“Saya tahu passionnya pada bidang ‘political economy’ dan pendidikan. Berpikirnya ‘clear’, bicaranya runtut dan kuat dalam substansi. *SBY*,” sambungnya.
Baca Juga: Turki dan Brasil Klaim Vaksin Sinovac Terbukti Cegah Pasien Covid-19 Lebih Parah
SBY mengatakan bahwa dirinya kerap berdiskusi dengan almarhum bahkan mendapatkan isu yang tidak menyenangkan namun hal tersebutlah yang membuat SBY semakin matang dalam mengambil keputusan.
“Saya kerap berdiskusi dengan Prof. Firmanzah dan para staf khusus presiden. Dalam forum itu saya dapatkan banyak hal, termasuk isu dan berita yang tidak menyenangkan untuk didengar,” tandas SBY.
“Justru pandangan dan saran itu sangat berguna dalam pengambilan keputusan dan kebijakan saya. Selamat jalan Fiz. *SBY*,” pungkas SBY.
1. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kita kehilangan salah satu tokoh muda sekaligus Rektor Universitas Paramadina Prof. Firmanzah, Ph.D. Saya mengenal kepribadian & pemikiran almarhum ketika bertugas di lembaga kepresidenan sebagai Staf Khusus Presiden bidang ekonomi. *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 6, 2021
***