Tanggapi Isu Pemotongan Insentif Nakes hingga 30 Persen, Said Didu: Janganlah Tega, Kalau Perlu Ditambah

- 4 Februari 2021, 06:40 WIB
Said Didu menanggapi perihal pemotongan insentif tenaga kesehatan (nakes).*
Said Didu menanggapi perihal pemotongan insentif tenaga kesehatan (nakes).* /Tangkapan layar YouTube.com/ILC

PR TASIKMALAYA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menanggapi soal isu pemotongan insentif tenaga kesehatan (nakes) yang kini ramai diperbincangkan publik.

Dalam cuitan yang diunggahnya pada Twitter pribadinya, Said Didu mengungkapkan bahwa dirinya melihat langsung bagaimana kerja keras nakes saat sang adik dirawat karena menjadi pasien Covid-19.

Said Didu menyebut bahwa pekerjaan nakes, khususnya dalam menangani pasien Covid-19 sangat berat dan beresiko.

 Baca Juga: Analisa Banjir di Kalimantan Selatan, Pakar IPB: Pentingnya Lokasi, Durasi, dan Luasan

Saat perawatan adik saya almarhum yang wafat karena Covid-19, saya menjadi saksi bahwa pekerjaan nakes menangani Covid-19 sangat berat dan sangat beresiko,” ujar Said Didu sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @msaid_didu pada Rabu 3 Februari 2021 .

Masih dalam cuitan yang sama, Said Didu juga mengungkapkan untuk jangan tega melalukan pemotongan insentif para nakes.

Sebab, para nakes yang bekerja selama 24 jam dengan ketelitian dan ketegangan tinggi justru seharusnya diapresiasi dengan tambahan insentif jika perlu.

 Baca Juga: Dituduh akan Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Kaya Dagelan, Lucu-lucuan

Bekerja 24 jam dengan ketelitian dan ketegangan sangat tinggi. Janganlah tega memotong insentif mereka-kalau perlu ditambah!!” tegas Said Didu.

Cuitan Said Didu.*
Cuitan Said Didu.* Twitter.com/@msaid_didu

Baca Juga: Banjir Menggenangi 15 Desa di Kabupaten Kudus. BNPB : 485.863 Jiwa Berpotensi Jadi Korban Banjir

Diketahui sebelumnya, telah beredar kabar tentang pemotongan insentif para nakes hingga 30 persen.

Bahkan menurut informasi lainnya, dikabarkan juga bahwa para nakes mengalami pemotongan insentif dan gaji yang tak kunjung dibayarkan. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah