PR TASIKMALAYA – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menanggapi isu yang tengah menerpa Partai Demokrat.
Partai Demokrat mengeluarkan keterangan persnya menyebut adanya dugaan orang dekat Presiden Jokowi yang ini mengambil alih secara paksa kepemipinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.
Teddy Gusnaidi lantas menganalogikan masa kecil yang dulu main kuda-kudaan, kini kudeta-kudetaan.
Baca Juga: Tanggapi Isu Ambil Alih Paksa Kepemimpinan Demokrat, Moeldoko: Jangan Dikit-dikit Istana
Lebih lanjut, Teddy Gusnaidi menilai hal itu sebagai sikap yang kekanak-kanakan.
Hal ini disampaikan Teddy Gusnaidi dalam cuitan Twitter @TeddyGusnaidi pada Senin, 1 Februari 2021.
“Dulu biasanya main kereta-keretaan, main kuda-kudaan, sekarang main kudeta-kudetaan. Dasar bocah,” tulis akun Twitter @TeddyGusnaidi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) mengeluarkan pernyataan persnya terkait tiga poin yang ingin disampaikanya.
Baca Juga: AHY Sebut Ada Lima Sosok yang Ingin Ambil Alih Posisinya, Salah Satunya dari Lingkar Jokowi
Hal pertama, terkait sikapnya atas banyak peristiwa alam dan kecelakaan pesawat yang terjadi di awal 2021.
Kedua, yang disampaikan yakni perihal situasi dan kondisi pandemi Covid-19.
Hal ketiga yang disampaikan AHY yakni yang mengklaim adanya upaya pengambilalihan secara paksa terhadap kepemimpinanya di Partai Demokrat.
Pernyataan pers tersebut mengejutkan banyak pihak, karena adanya dugaan bahwa pihak yang akan mengambilalih paksa tersebut ialah dari orang dekat Presiden Jokowi.
Bahkan, politisi Partai Demokrat Andi Arief secara terang-terangan menyebutkan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih secara paksa terhadap kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.***