Hei Novel, kalau kau ingin IPK naik dan @KPK_RI kembali disegani ditakuti, maka segeralah periksa APBD DKI Jakarta yang digunakan memperkaya pihak lain atas nama Balapan Formula E yg tdk pernah terlaksana alias Fiktif. Padahal uang keluar sdh Trilliunan.
https://t.co/Mgx1Sfbj9T— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 30, 2021
Diberitakan sebelumnya oleh Pikiran Rakyat pada Sabtu, 30 Januari 2021 Novel Baswedan menanggapi soal penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia.
Novel Baswedan menyinggung penurunan IPK akibat dari pelemahan KPK.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkan Muncul Pesan Status WhatsApp Bisa Curi Data Pribadi?
Merasa bahwa Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memiliki andil besar terhadap memperburuknya Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia.
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia menurun berdasarkan Transparency International Indonesia (TII).
TII yang menuliskan bahwa Indonesia memiliki IPK jauh dari rata-rata negara di Asia Pasifik.
Indonesia berada di peringkat 102 dari 180 negara, pada 2020 Indonesia alami penurunan dari 40 menjadi 37 poin.***