PR TASIKMALAYA – Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi yang menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk lembaga khusus tangani radikalisme.
Teddy Gusnaidi membandingkan dengan kasus korupsi yang telah memilki lembaga khusus, dan merasa radikalisme juga perlu ditangani lembaga khusus.
Hal ini disampaikan Teddy Gusnaidi melalui cuitan Twitter @TeddyGusnaidi pada Senin, 25 Januari 2021.
Baca Juga: Bantah Refly Harun yang Sebut Jokowi Hanya Urusi Pendukungnya, Ferdinand: Sesat Opini Ngaco!
“Kalau korupsi sudah ada lembaga khusus yang mengurusnya. Kalau radikalisme belum ada lembaga khusus yang mengurusnya @jokowi,” tulis akun Twitter @TeddyGusnaidi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Kalau korupsi sudah ada lembaga khusus yang mengurusnya. Kalau radikalisme belum ada lembaga khusus yang mengurusnya. @jokowi— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) January 25, 2021
Meski terorisme sudah memiliki lembaga khusus yakni Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), akan tetapi menurut Teddy Gusnaidi radikalisme bukan hanya bicara terorisme.
“Teroris hanya salah satu cabang dari Radikalisme. Radikalisme bukan hanya bicara terorisme,” kata Teddy Gusnaidi.
Teroris hanya salah satu cabang dari Radikalisme. Radikalisme bukan hanya bicara terorisme https://t.co/rJRnAsISpS— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) January 25, 2021
Baca Juga: SBY Disebut Jadi Presiden Luar Pertama yang Dapat Sambutan Langsung dari Ratu Elizabeth II