Network
PR TASIKMALAYA – Musni Umar Rektor Universitas Ibnu Chaldun menanggapi program pemberdayaan eks pemulung di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau yang biasa disapa Risma.
Mensos Risma diketahui telah memasukan 15 eks pemulung ke perusahaan PT Waskita Karya (Persero) BUMN dan membuat Musni Umar memberikan komentar.
Menurut Musni Umar menilai bahwa sarjana yang tidak berkualitas saja sulit masuk dan diterima sebagai pegawai BUMN apalagi gelandangan dan mempertanyakan kebijakan Mensos Risma.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid Doni Monardo Positif Covid-19, dr Tirta : Cepat Sembuh Jenderal!
Hal ini disampaikan Musni Umar dalam cuitan Twitternya di @musniumar pada Sabtu, 23 Januari 2021.
“Sarjana saja yang tidak berkualitas tidak boleh diterima jadi pegawai BUMN apalagi gelandangan,” tulis akun @musniumar seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
“BUMN itu institusi bisnis bukan lembaga sosial. BUMN pilar ekonomi Indonesia, selain swasta dan koperasi,” tambahnya.
Baca Juga: Ketua Satgas Doni Monardo Positif Terpapar Covid-19, Staf Khusus: Beliau Belum Divaksin
Sebelumnya telah diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Jumat, 22 Januari 2021 yang menginformasikan PT Waskita Karya (Persero) telah merekrut 15 eks pemulung sebagai pekerja.
Hal tersebut dilaksanakan atas program dari Kementerian Sosial dan kelima belas orang tersebut telah mengikuti karantina pelatihan di Balai Karya Pangudi Luhur dan LKS ERBE (Lembaga Kesejahteraan Sosial) (Educatin, Religion Bee Entertaiment).
Pada Jumat, 8 Januari 2021 Risma telah mengantar lima orang eks pemulung bekerja di Grand Kamala Lagoon.
Baca Juga: Resep Mudah dan Murah Membuat Sate Tahu Spesial
Grand Kamala Lagoon merupakan perusahaan yang dikelolah oleh BUMN PT. Pembangunan Perumahan(PP) Tbk.***
