Waspada! Pekerja WFH Bisa Jadi Sasaran Kejahatan Siber: dari Peretasan hingga Pencurian Data

- 7 Januari 2021, 18:00 WIB
ILUSTRASI peretasan.*
ILUSTRASI peretasan.* //PIXABAY

PR TASIKMALAYA - Kebiasaan baru bekerja dari rumah atau work from home (WFH) tidak luput dari incaran para peretas untuk mencuri informasi.

Berdasarkan dalam laporan "Turning The Tide" dari perusahaan keamanan komputasi awan Trend Micro menyebutkan bahwa pada tahun 2021 terdapat kejahatan siber yang menargetkan rumah sebagai tujuan pencurian data.

"Saat mulai memasuki dunia pasca pandemi, tren kerja jarak jauh kemungkinan akan tetap digunakan di banyak organisasi. Kami memprediksi serangan yang menargetkan data dan jaringan perusahaan akan lebih agresif," kata Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono pada Kamis 7 Januari 2021 dilansir dari laman Antara.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta, Beredar Tanggapan Prabowo Soal Drone Asing: Tiongkok Negara Sahabat

Berbeda dengan jaringan di rumah, jaringan pada perkantoran umumnya telah diproteksi dengan tim tekonologi informasi atau tim IT yang tinggi.

Umumnya, para peretas akan mencuri data-data perusahaan namun dengan adanya kebijakan WFH, para peretas akan beralih ke jaringan karyawan yang bekerja di rumah tidak menyerang langsung ke perusahaan.

Tingginya risiko mengalami pencurian data dengan serangan siber akan menyerang seseorang yang memikili jabatan yang tinggi dalam suatu perusahaan.

Karyawan yang memiliki data-data perusahaan seperti dibidang sumber daya manusia atau SDM juga memiliki risiko yang tinggi terkena serangan siber.

Baca Juga: Resolusi Tahun 2021, ini 5 Cara Meningkatkan Kualitas Hubungan dengan Pasangan!

Laksana menyarakan perlu adanya tim IT dari perusahaan yang bisa melindungi karyawan yang bekerja dari rumah seperti pemberian VPN agar karyawan tersambung ke jaringan yang aman. 

Untuk mencegah adanya aktivitas yang tidak lazim sebuah perusahaan juga perlu untuk meningkatkan kontrol terhadap keamanan dengan menggunakan prinsip "zero trust"

Trend Micro juga menyoroti API, dimana bisa menjadi titik masuk kedalam jaringan perusahaan apabila tidak dilindungi dengan baik.

API yang tersekspos akan menjadi pintu masuk untuk bisa mengakses data serta kode sumber dan layanan back-end.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Tersiar Kabar Bahwa Fadli Zon Menyatakan 'Like' Konten Pornografi Adalah Haknya

Laksana melihat peretas cepat beraksi begitu menemukan celah keamanan baru.

Selain mengenai WFH, pandemi Covid-19 juga dimanfaatkan peretas untuk melancarkan serangan siber.

Salah satu hal yang banyak ditemui adalah menggunakan kata kunci "Covid-19" atau informasi yang berhubungan dengan virus corona, misalnya melalui email.

Laksana melihat para peretas melakukan aksinya dengan sangat cepat serta bisa menemukan celah baru seperti serangan siber melalui e-mail dengan kata kunci Covid-19, ketika e-mail dibuka perangkat akan disusupi oleh malware.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Tersiar Kabar Bahwa Fadli Zon Menyatakan 'Like' Konten Pornografi Adalah Haknya

Trend Micro juga melihat serangan siber bisa menargetan sektor penting seperti kesehatan serta pemerintah di mana saat ini kedua sektor tersebut memegang data-fata penting

Sistem Cloud juga dibayangi oleh serangan siber karena bisa mengakibatkan pembajakan, kesalahan mengenai konfigurasi hingga server yang diambil alih.

Menurut LAksana, selain adanya perlindungan yang kuat selama WFH, karyawan juga perlu diberi pemahaman mengenai cara ketika bekerja di rumah.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x