Vaksinator tersebut akan disebar ke 10.400 puskesmas; 2.000 rumah sakit; serta 49 kantor kesehatan di berbagai wilayah di Indonesia.
Terkait dengan vaksin Sinovac yang diragukan keamanannya, pemerintah meyakinkan bahwa vaksin Sinovac bermutu dan memiliki efikasi tinggi.
Bahkan, pemerintah Indonesia sebelum memutuskan mengimpor vaksin Sinovac, telah melakukan kajian ilmiah dengan beberapa ahli, utamanya penasihat imunisasi nasional.
“Ini yang kemudian mengkaji berdasarkan literatur dan informasi-informasi yang tentunya saintifik dan Sinovac masuk dalam kriteria tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: Satu Bulan Tidak Terlihat di Hadapan Publik, Dewi Perssik Muncul dengan Wajah yang Penuh Ruam
Tanggapan pun muncul dari berbagai kalangan, termasuk di antaranya Fadli Zon.
Fadli Zon menyarankan, sebaiknya pemerintah tidak hanya mengimpor vaksin Sinovac, namun juga mengimpor vaksin jenis Pfizer yang telah teruji dan digunakan di negara maju.
“Sebaiknya pemerintah mengimpor beberapa jenis vaksin termasuk Pfizer yang sudah teruji dan dipakai banyak negara maju,” ujar Fadli Zon yang diungkapkannya melalui akun Twitter pribadinya.
Fadli Zon menegaskan, hendaknya Indonesia tidak bergantung hanya kepada vaksin Sinovac yang belum jelas keampuhan serta keamanannya.