Gelar Simulasi Pemberian Vaksin Covid-19, Dinkes Kota Bandung Beri Penjelasan Tahapannya

- 24 Desember 2020, 07:16 WIB
KEGIATAN simulasi vaksinasi yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Bandung di Puskesmas Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu 23 Desember 2020.
KEGIATAN simulasi vaksinasi yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Bandung di Puskesmas Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu 23 Desember 2020. /Humas Setda Kota Bandung/
PR TASIKMALAYA - Dinas Kesehatan Kota Bandung menggelar simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Balai Kota Bandung pada Rabu, 23 Desember 2020.
 
Kegiatan itu pun disaksikan langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani.
 
“Kita hari ini mengadakan simulasi untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19. Kita sendiri masih mencari bentuk juknis (petunjuk teknis) yang sudah ada.
 
 
"Tapi apakah juknis ada perkembangan selanjutnya, ini masih menunggu,” tutur Rosye dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Humas Kota Bandung.
 
Tujuan diadakannya simulasi vaksinasi Covid-19 ini adalah mencari apabila terdapat potensi yang muncul ketika pelaksanaan vaksinasi. 
 
“Sebetulnya Dinkes dan puskesmas sudah rutin mengadakan kegiatan imunisasi yang sifatnya massal. Tapi covid-19 ini, pertama jenis vaksin baru dan kedua sistemnnya agak berbeda,” lanjutnya.
 
 
Rosye mengatakan, akan ada keterlibatan dari BPJS dalam pelaksanaannya untuk mempermudah pelaksanaan pemberian vaksin, seperti dimulai dari pendaftaran serta persyaratan yang berlaku. 
 
“Ada keterlibatan dari BPJS karena ikut di dalam aplikasi tiket dan ada aplikasi lainnya. Sehingga memang butuh untuk melihat ataupun mencoba menjalankannya,” ungkapnya.
 
Rosye juga menyebut, mengenai tahapannya, di mana pada tahap pertama melakukan pendaftaran pada aplikasi Peduli Lindungi dimana Data akan terhubung dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
 
 
“Data itu terhubung dari Disdukcapil, lalu data yang sudah ada di BPJS akan terkoneksi masing-masing akan memperoleh pemberitahuan yang disampaikan sebelumnya adalah SMS.
 
"Nanti masing-masing warga akan mengisi di situ seperti skrining kesehatan sampai bersedia atau tidak. Tetapi itu bisa berubah, belum final menunggu juknis dari Kemenkes," paparnya.
 
Tahap kedua adanya interksi atau tahap wawancara antara warga dengan petugas mengenai adanya pengyakit yang diderita atau tidak.
 
 
"Contohnya, apakah pernah mengalami demam, ISPA, batuk dan sesak 7 hari kebelakang. Mengalami diare dan apakah ada kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi Covid -19. Setelah itu, ketika warga dinyatakan sehat maka akan dilakukan vaksin," sambungnya.
 
Untuk selanjutnya, ketika ada pemanggilan data masyarakat akan menerima SMS sesuai dengan juknis awal. 
 
Apabila masyarakat telah melakukan pendaftaran dan menerima SMS panggilan untuk datang ke fasilitas kesehatan yang ditunjuk serta keterangan waktunya. 
 
 
Ketika datang di meja satu, akan dilaksanakan klarifikasi apakah sesuai dengan yang sudah terdaftar pada aplikasi pendaftaran. 
 
Ketika ditanya mengenai jumlah vaksin yang akan diberikan untuk Kota Bandung, Rosye mengatakan belum pasti, namun menurut arahan dari Presiden vaksin akan diberikan kepada umur prioritas antara 18-59 tahun.
 
“Kota Bandung butuh sekitar 1.5 juta, harus kali 2 penyuntikan,” ucapnya.
 
 
Dinas Kesehatan Kota Bandung masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan mengenai waktu pelaksanannya. 
 
Jawa Barat merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Humas Pemkot Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x