UAS Tolak Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Ferdinand: Tak Masalah

- 21 Desember 2020, 11:21 WIB
Ferdinand Hutahaean (kanan) yang mengomentari Ustaz Abdul Somad (kiri) yang ogah divaksin karena takut jadi kelinci percobaan.
Ferdinand Hutahaean (kanan) yang mengomentari Ustaz Abdul Somad (kiri) yang ogah divaksin karena takut jadi kelinci percobaan. /Kolase dari Twitter @FerdinandHaean3 dan Instagram @ustadzabdulsomad_official

PR TASIKMALAYA - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kembali menanggapi soal isu-isu nasional yang berkembang di Tanah Air.

Kini, lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Ferdinand menanggapi soal program vaksinasi Covid-19 yang akan digencarkan pemerintah mulai awal tahun nanti.

Dalam cuitannya, Ferdinand pun mengunggah sebuah video yang menampilkan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang berbicara soal vaksin Covid-19.

Baca Juga: Soroti Temuan Covid-19 Jenis Baru di Inggris, SBY Bandingkan dengan 'Spanish Flu 1918'

Dalam video tersebut, UAS mengatakan bahwa dirinya bersedia menjadi yang pertama disuntik vaksin Covid-19 jika Mesir dan Arab Saudi telah memakai vaksin tersebut.

Namun, jika kedua negara tersebut tidak mekai vaksin tersebut, ulama asal Silo Lama tersebut menyatakan akan menolak karena takut dijadikan kelinci percobaan.

"Kalau nanti keluar vaksin itu sudah dipakai di Mesir atau Saudi Arabia, maka saya yang mengajak masyarakat, Ayo suntik, saya yang akan pertama kali suntik vaksin.

Baca Juga: Jenis Covid-19 Baru Tak Terkendali, Negara Eropa Tutup Akses Perjalanan dari Inggris

"Tapi kalau di Mesir tidak dipakai, di Saudi Arabia tidak dipakai, hanya kita jadi bahan kelinci percobaan, saya yang menolak pertama suntik vaksin," ujar UAS dalam video.

UAS mengungkap alasan yang menjadikan Mesir dan Arab Saudi menjadi patokannya soal vaksin, sebab ia menegaskan mengikuti arahan dari para guru-guru besar di sana.

"Kenapa patokan ustaz Saudi Arabia dan Mesir, karena Mesir tempat saya belajar, di sana ulama-ulama tentang masalah salat berjarak dan lain-lain, maka saya ikut fatwa guru-guru kami di Al Azhar," ungkapnya.

Baca Juga: Kantongi Identitas Pelaku Penusukan dalam Aksi 1812, Yusri: Kita Kejar Sampai Dapat Pelakunya

Menanggapi pernyataan UAS dalam video tersebut, Ferdinand Hutahaean mengaku tidak masalah jika UAS memang tidak bersedia untuk divaksin.

"Sebetulnya tidak masalah juga bagi kami yang bersedia divaksin ini kalau UAS tidak bersedia divaksin," tulis Ferdinand.

Ia menyebut bahwa jika akhirnya banyak orang yang kebal karena vaksin maka banyak orang yang akan selamat dari pandemi ini.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x