PR TASIKMALAYA – Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ikut mengomentari soal kabar kunjungan Kedubes Jerman ke markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan.
Diberitakan jika kedatangan perwakilan Kedubes Jerman tersebut bertujuan untuk mengucapkan turut berduka cita dan bela sungkawa.
Ucapan duka cita tersebut dilontarkan atas meninggalnya enam anggota laskar FPI dalam insiden di Tol Cikampek-Jakarta KM 50 pada 7 Desember 2020 lalu.
Baca Juga: Uji Coba Bahan Peledak dan Senpi, Upik Lawanga Gunakan Air untuk Redam Suara
Namun demikian, beredarnya kabar tersebut menuai pro dan kontra di masyarakat. Salah satunya disampaikan Ferdinand lewat akun Twitter pribadinya.
Ferdinand mengungkapkan tentang kecurigaanya atas kedatangan Kedubes Jerman ke Markas FPI tersebut.
Menurutnya, kedatangan pihak Kedubes Jerman tersebut patut dicurigai sebagai bentuk campur tangan politik Jerman, mengingat eskalasi politik antara FPI dan pemerintah saat ini sedang tinggi.
Baca Juga: Razia Tempat Hiburan Malam, Tim Gabungan Sosialisasikan Peraturan Wali Kota Bandung
Lebih lanjut, Ferdinand juga menyebut bahwa kehadiran staf diplomat Kedubes Jerman ini tidak bisa dianggap sepele.
Bahkan, politisi asal Sumatera Utara itu juga menghimbau pemerintah untuk menginstruksikan Badan Intelijen Nasional (BIN) untuk memantau hal ini.
“Saya pikir BIN hrs pantau ini," cuitnya Ferdinand pada Sabtu, 20 Desember 2020.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Jadi Penghambat Ekonomi, Puluhan Ribu Keluarga Miskin di Jawa Barat Lulus dari PKH
"Jerman tentu tahu bahwa eskalasi politik antara FPI dgn pemerintah saat ini sedang tinggi, dan hadirnya staf diplomat Kedubes Jerman di sana patut dicurigai Jerman mencampuri urusan politik dalam negeri Indonesia," katanya.
Saya pikir BIN hrs pantau ini.https://t.co/fypEULLQbK— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 19, 2020
Ferdinand juga menyebut bahwa pihak Jerman telah salah langka dan melanggar ketentuan dan etika diplomat dalam berdiplomasi dengan negara sahabat.
Hingga berita ini dimuat, pihak Kedubes Jerman belum memberikan pernyataan dan rilis resmi terkait kabar kedatangannya ke markas FPI tersebut.***