Di akhir utasnya, mantan jurnalis televisi tersebut lebih memilih dimusuhi banyak pihak dibanding tak mengawal kepercayaan rakyat sama sekali.
Baca Juga: Faizal Assegaf: Stop Berpolemik, yang Masih Ragukan Vaksin Produk Tiongkok Monggo Beri Masukan
"Lebih baik dimusuhi daripada tidur tak nyenyak, makan tak enak mengetahui uang rakyat dihambur2kan, dipakai secara serampangan, apalagi masuk kantong pribadi. Lebih baik dimusuhi daripada pakai rompi oranye," pungkas Grace.
Bukan hanya sang Ketum PSSI saja yang buka suara, Ketua DPP PSI Tsamara Amany juga ikut memberikan pandangannya terkait kejadian tersebut.
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Tsamara pun meyakini PSI yang berani mengambil resiko tersebut adalah suatu kehormatan.
Baca Juga: Satgas Bungkam atas Dugaan Angka Kematian Covid-19 Jauh Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Data Resmi
"Resiko yang harus kami terima ketika berani menggagalkan rencana naik gaji & tunjangan anggota DPRD DKI sebesar Rp 700 juta per bulan.
"Dimusuhi karena menjaga uang rakyat adalah sebuah kehormatan," tulis Tasamara, Selasa, 15 Desember 2020.
Resiko yang harus kami terima ketika berani menggagalkan rencana naik gaji & tunjangan anggota DPRD DKI sebesar Rp 700 juta per bulan.
Dimusuhi karena menjaga uang rakyat adalah sebuah kehormatan.https://t.co/e5iQpoGH5T— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) December 15, 2020
***