Baca Juga: Sekolah Asrama di Nigeria Diserang Para Pengendara Motor, Ratusan Siswa Diketahui Menghilang
"Perkara vaksin itu sensitif, enggak semua warga ngerti. Makanya fokus edukasi dulu. Sekarang semua warga kadung ngerti harganya. Gerakan antipati akan banyak dong hehe," tambahnya.
Selain itu, dr Tirta menganggap bahwa warga akan beranggapan tidak akan memperdulikan vaksin karena masih lebih memikirkan perihal makan sehari-hari.
"Sebagian opini publik adalah: boro-boro vaksin, bagi sebagian warga makan aja susah. Tahu yang edukasi vaksin nanti siapa? Ya kami-kami lagi. Sampai jumpa di edukasi corona part sekian," tuturnya.
Baca Juga: Sekolah Asrama di Nigeria Diserang Para Pengendara Motor, Ratusan Siswa Diketahui Menghilang
Dikutip dari ANTARA, Erick Thohir mengungkapkan Kementerian BUMN ditargetkan untuk program vaksin mandiri sebanyak 75 juta orang.
Di mana dengan metode vaksin mandiri ini, masyarakat bisa memesan serta membeli vaksin itu sendiri.
"Untuk kami dari Kementerian BUMN ditargetkan untuk vaksin mandiri sebanyak 75 juta orang. Sedangkan untuk vaksin bantuan pemerintah saya yakin juga angkanya akan sama atau lebih besar namun tentu biar proses tersebut dibicarakan di pihak pemerintah," ujar Erick Thohir dalam seminar daring di Jakarta, Sabtu.***