Network
PR TASIKMALAYA - Setelah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan, Habib Rizieq Shihab kembali tak memenuhi panggilan polisi untuk kasus yang kini telah naik ke tahap penyidikan.
Sontak hal tersebut mengundang berbagai respon berbagai kalangan masyarakat tak terkecuali anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan.
Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020 mengatakan bahwa saat ini sikap kooperatif Habib Rizieq Shihab sangat diperlukan karena status Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda Metro Jaya.
"MRS (Muhammad Rizieq Shihab) sebaiknya menghormati jalannya proses penegakan hukum, kooperatif dan menghadiri setiap panggilan kepolisian. Jangan sampai beliau menempatkan dirinya di atas negara ataupun kekuasaan negara," ujar Arteria.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Wagub DKI Jakarta Haturkan Terima Kasih atas Dukungan yang Diterima
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menambahkan dan mendukung pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran yang menegaskan akan menjemput paksa Rizieq Shihab.
Karena ia menilai hal tersebut merupakan bagian dari prosedur hukum yang wajar untuk dilakukan.
"Upaya paksa penangkapan adalah hal yang wajar dapat dibenarkan dantentunya disertai pendahuluan dan alat bukti yang cukup," ungkapnya.
Lebih lanjut, Arteria dahlan juga menjelaskan bahwa proses hukum tetap harus berjalan karena Habib Rizieq Shihab menunjukkan sikap yang terkesan tidak mau tersentuh hukum. Padahal ia menyebut Habib Rizieq Shihab secara berulang-ulang melakukan berbagai pelanggaran hukum tanpa disentuh hukum pidana.
