BMKG: Rentetan 4 Gempa Sesar Aktif di Sumatera Adalah Fenomena Wajar, Tapi Tetap Harus Waspada

- 8 Desember 2020, 19:39 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (ANTARA/Shutterstock/pri)
Ilustrasi gempa bumi. (ANTARA/Shutterstock/pri) /

"Hal ini mengingat bahwa Pulau Sumatra memang banyak terdapat sebaran sesar aktif, baik yang sudah terpetakan maupun yang belum terpetakan.," tulisnya.

"Setiap segmen atau ruas sesar aktif memiliki besaran laju geser sendiri-sendiri dan tentunya mengalami akumulasi tegangan pada masing-masing segmen," sambungnya.

Menurutnya, jika akumulasi medan tegangan melampaui batas elastisitas batuannya maka akan terjadi pergeseran secara tiba-tiba yang dimanifestasikan sebagai gempa.

Baca Juga: Satgas Sebut ada 24 Wilayah yang Ikut Pilkada 2020 Masuk Zona Merah Covid-19

Sebagai langkah kesiapsiagaan, lanjut Daryono, masyarakat dihimbau agar tidak abai dengan keberadaan jalur sesar aktif di daerah masing-masing.

Jalur sesar tersebut pun dapat dilihat di peta tektonik sesar aktif.

"Jika ternyata tempat tinggal kita relatif dekat sumber gempa maka sebagai upaya mitigasi kita wajib membangun rumah yang memenuhi standar tahan gempa," tulisnya.

"Jika belum memungkinkan maka ada alternatif lain dengan membangun rumah dari bahan ringan dari kayu dan bambu yang didisain menarik," tambahnya.

Ia juga memberisaran untuk tidak asal-asalan dalam membangun rumah tembok.

Baca Juga: Lindungi Garda Terdepan, Bio Farma: Pemerintah Prioritaskan Vaksin Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan

"Apalagi tanpa besi tulangan karena bangunan akan mudah roboh saat terjadi gempa kuat," imbaunya.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah