"Dugaan saya ini penistaan terhadap agama Islam dengan memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan. Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri supaya gercep tangkap pelakunya," sambungnya.
Semoga pengurus @MUIPusat yg baru lgs ambil tindakan tegas thd oknum yg sdh merubah lafadh adzan jadi hayya alal jihad. Dugaan saya ini penistaan thd agama Islam dgn memelintir hadis dan riwayat mengenai adzan. Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri spy gercep tangkap pelakunya. pic.twitter.com/2M8j74TWtU— Husin Alwi (@HusinShihab) November 30, 2020
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla menegaskan, seruan jihad dalam kalimat adzan yang dikumandangkan merupakan suatu kekeliruan.
Baca Juga: Dikabarkan Kelelahan, Polda Metro Jaya Masih Tunggu Kehadiran Habib Rizieq
“Azan hayya alal jihad itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu,” ucap Jusuf Kalla dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia itu menyebut bahwa jihad jangan disebut sebagai konteks negatif yang mengutamakan kekerasan dalam islam.
"Jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwa juga bisa diartikan sebagai jihad. Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwa,” ujarnya.***