Bongkar Kasus Penusukan Wiranto Tahun Lalu, Ali Imron: yang Penting Orang Pemerintah Harus Diserang

- 1 Desember 2020, 11:20 WIB
MANTAN Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.*
MANTAN Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.* /Antara/

PR TASIKMALAYA – Oktober 2019 lalu, mantan Menkopolhukam Wiranto diserang oleh seorang pria ketika melakukan kunjungan ke Pandeglang, Banten.

Tepat pukul 11.50 WIB, Wiranto yang pada saat itu turun dari mobil langsung diserang oleh pelaku dari arah belakang.

Serangan tersebut meninggalkan jejak penusukan di Wiranto, hingga Wiranto dilarikan diri ke rumah sakit.

Baca Juga: Lagi-Lagi Renggut Nyawa, Kecelakaan Tol Cipali Libatkan 3 Kendaraan dan Telan 10 Korban Jiwa

Pelaku penusukan langsung diamankan dan dibawa ke Polsek Menes saat itu. Aksi penusukan yang menimpa Wiranto tersebut, mengundang kecaman dari berbagai pihak.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Brigjen Dedi Prasetyo, kasus penyerangan Wiranto tersebut berkaitan dengan organisasi radikalisme ISIS (Islamic State in Iraq and Syria).

“Yang laki-laki diduga terpapar paham radikal ISIS, sedangkan yang perempuan didalami,” pungkasnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Mengejutkan, baru-baru ini mantan terpidana kasus terorisme Ali Imron membongkar semua hal di balik penusukan yang menimpa mantan Menkopolhukam tersebut.

Baca Juga: Ngabalin Tak Ditangkap Meski Serombongan Edhy Prabowo, Novel Baswedan : Bukan Karena Dia Pejabat

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Ali Imron, penusukan yang terjadi pada Wiranto disebabkan pemikiran yang memperbolehkan menyerang orang-orang pemerintahan, karena orang pemerintah merupakan salah satu target utama penyerangan kelompoknya.

“Nah kita kembali lagi kepada pemahaman yang paling keras tadi, pemahaman keras ini lah yang mendasari penyerangan terhadap Wiranto. Bener apa yang disampaikan polisi, bahwa keterangannya tidak usah,” jelasnya.

“Karena apa? Jadi bener apa yang disampaikan polisi, bahwa keterangannya tidak usah. Saya tidak tahu siapa yang pake helikopter itu, yang penting orang pemerintah, orang yang harus kita serang. Kita harus amaliyah terhadap dia,” tuturnya.

Ali menambahkan, orang-orang yang memiliki pemikiran seperti itu banyak. Jika mereka tidak melakukan, berarti memiliki tiga sebab.

Baca Juga: Pertimbangkan Hubungan Saling Membutuhkan, Turki Isyaratkan Bergabung dengan Uni Eropa

“Nah, orang-orang yang punya pemikiran seperti ini banyak sekali. Nah kalau mereka tidak melakukan itu kemungkinan ada tiga sebab. Satu, sebabnya ndak punya nyali, yang kedua karena sebab syar'i tidak membolehkan, yang ketiga penyebabnya setara strategi yang tidak pas,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Ali Imron mengimbau masyarakat agar bersatu.

“Mohon kepada masyarakat, jangan sampai dengan masalah ini kita tambah pecah lagi. Pemilu pecah, terus gimana negara kita ini? harapan saya, ayo bersama-sama ketika ada kejadian didengarkan dulu dari pihak yang berwenang. Jangan komentari dulu!” tandasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube Indonesia Lawyers Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x