Tren Wisata Alam Domestik Diprediksi akan Populer hingga Pascapandemi Covid-19

- 25 November 2020, 20:33 WIB
Candi Borobudur sebagai destinasi super prioritas.
Candi Borobudur sebagai destinasi super prioritas. /pixabay/saesherra

PR TASIKMALAYA – Tren wisata domestik terutama wisata alam diprediksi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akan populer pada 2021.

Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf Wawan Rusiawan mengatakan, pada 2021, masyarakat masih akan cenderung memilih destinasi wisata domestik terutama wisata alam, dibandingkan wisata keluar negeri.

"Tren wisata di masa Covid-19 yang dapat dikatakan masih berlangsung pada 2021, yang pertama adalah masyarakat masih memilih tujuan wisata domestik.

Baca Juga: Akui Tolak Ekspor Benih Lobster, Dedi Mulyadi Lebih Pilih Lestarikan Ekosistem Laut

"Kemudian juga kita lihat wisata alam menjadi populer," kata Wawan dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Kemenparekraf.

Wawan menjelaskan, Kemenparekraf berencana akan mulai membenahi destinasi wisata domestik khususnya wisata alam yang akan menjadi primadona pada 2021 hingga pascapandemi Covid-19

 “Kemenparekraf tentu harus memberikan fokus yang lebih dominan yang bisa membenahi destinasi-destinasi wisata alam, yang akan menjadi primadona pascapandemi Covid-19.

Baca Juga: Menteri KKP Ditangkap, Arief Poyuono sebut Cita-cita Prabowo jadi Presiden Indonesia Tamat

"Kita ke depan harus mencari cara-cara baru bagaimana pariwisata di Indonesia bisa lebih menarik dan berkembang,” ujarnya.

Di masa pandemi seperti ini, protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability) juga akan menjadi faktor penting dalam proses pengambilan keputusan untuk memilih destinasi wisata.

Para wisatawan tentu akan lebih selektif dalam memilih tempat wisata dan tentunya mencari destinasi yang dapat memberikan rasa aman, nyaman dan bersih.

Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional, Puan Maharani Minta Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

Wawan juga menambahkan bahwa protokol kesehatan berbasis CHSE ini akan menjadi sebuah hal yang penting bagi pemerintah maupun masyarakat.

Oleh karena itu, Kemenparekraf telah bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan sertifikasi dan verifikasi para pelaku parekraf untuk mengimplementasikan protokol kesehatan berbasis CHSE.

"Protokol kesehatan ini perlu diterapkan bersinergi dengan aktivitas di semua sektor kehidupan terutama di pariwisata dan ekonomi kreatif, jadi semua harus paralel berjalan, kuncinya harus ada komitmen bersama untuk menjaga protokol kesehatan secara disiplin," ungkap Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, Agustini Rahayu.

Baca Juga: Digantikan Edhy Prabowo, Berikut Alasan Susi Pudjiastuti Tak Diangkat Lagi Jadi Menteri KKP

Sementara itu, Head of Strategic Partnership Traveloka Accommodation, Louis Alfonso mengatakan, pada masa pandemi Covid-19, wisatawan cenderung lebih mementingkan destinasi wisata dengan standar protokol kesehatan dibandingkan promo yang disediakan oleh para pelaku usaha parekraf.

"Masyarakat sangat mementingkan kebersihan dan kesehatan untuk berwisata di masa pandemi Covid-19, diskon nomor dua," kata Louis.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemenpar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah