Tingkatkan Pembelajaran Karakter Murid, LDII Luncurkan Aplikasi untuk Guru dan Orang Tua Siswa

20 November 2020, 08:45 WIB
Ilustrasi pesantren. //Kemenkeu//Chandra Febri Ariyanto/

PR TASIKMALAYA – Lembaga Dakwah Islam Indonesia siap luncurkan aplikasi pembelajaran bernama pondokkarakter yang dikhususkan kepada guru dan juga orang tua siswa.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jumat 20 November 2020 dari Antara, Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso mengatakan bahwa pendidikan karakter sangat diperlukan yang dikemudian hari Indonesia akan memiliki bonus demografi yang harus dipersiapkan.

“Di dalam nilai–nilai SDM ini adalah terutama terkait dalam karakter dalam rangka menyongsong bonus demografi 2030 ini maka LDII mencoba berkontribusi pada pembangunan karakter,” kata Chriswanto.

Baca Juga: Kritik Menkeu Soal Utang Negara ke Australia dan Jerman, Fadli Zon: Seperti Tukang Utang Keliling

Mempersiapkan generasi-generasi mendatang tentu perlu ada persiapan dari para orang tua saat ini, serta guru-guru saat ini.

“Kalau selama ini siswa yang menjadi objek pendidikan karakter, maka kami berinisiasi untuk meningkatkan karakter yang baik , dan benar pada tenaga pengajar, dan orang tua. Rencana platform itu akan diluncurkan pada 24 Nopember 2020 di Jakarta,” kata Chriswanto.

Pada kesempatan yang sama Ketua Tim aplikasi, Basseng mengatakan bahwa LDII telah memiliki 300-an satuan pendidikan, mulai tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Di sekolah–sekolah tersebut selain mendapatkan pendidikan formal juga mendapatkan pendidikan karakter.

Baca Juga: Upaya Penanganan Erupsi Gunung Merapi, BNPB Siapkan Satu Unit Helikopter untuk Kondisi Darurat

Ada enam stakeholder yang digagas dalam aplikasi ini, yakni orang tua, guru, pamong, kepala sekolah, tenaga kependidikan, dan pengelola yayasan.

“Tidak hanya pengajar seperti guru yang ada di dalamnya, tapi ada enam pelaku pendidikan karakter yaitu, pendiri sekolah atau ketua yayasan, Kepala Sekolah, guru, pamong, tenaga pendidikan seperti bagian Tata Usaha, juga orang tua siswa,” kata Basseng.

Basseng menjelaskan mereka inilah yang perlu disamakan persepsinya tentang pendidikan karakter kepada siswa.

Karena pendidikan karakter itu harus dipelajari terus menerus, dan dicontohkan dalam perilaku kepada siswa.

Baca Juga: Adakan Pertemuan, Ombudsman dan Seluruh Irda Bali Pastikan Netralitas ASN di Pilkada Serentak 2020

“Di dalam laman itu juga ada tutorial cara memberikan pendidikan karakter kepada anak sesuai dengan kategori masing–masing,” kata Basseng.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler