PR TASIKMALAYA – Pernyataan Megawati Soekarno Putri atas kondisi Jakarta yang disebutnya amburadul menuai banyak kontroversi.
Pernyataan Megawati itu disampaikan dalam acara pemberian penghargaan ‘Kota Mahasiswa’ atau City of Intellectual’ yang dipimpin guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Pernyataannya itu, mendapat tanggapan dari Anggota DPR RI dari Dapil DKI Jakarta III Ahmad Sahroni.
Baca Juga: Isu Anggota TNI Simpatisan HRS Diborgol, DPR Minta Panglima TNI Bijak dalam Memberikan Sanksi
Ia menilai, kritikan yang dilayangkan Megawati tersebut seperti nasihat orang tua terhadap anaknya.
Sehingga harus dimaknai dengan kerja keras ke arah perbaikan yang lebih baik.
“Kita anggap saja statement Ibu Mega sebagai nasihat keras dari orang tua ke anak-anaknya agar mereka bisa lebih baik,” ucap Sahroni pada Kamis, 12 November 2020.
Meski begitu, Bendahara Partai Nasdem ini mengapresiasi kerja keras yang sudah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penataan ruang publik yang kini sudah dirasakan oleh masyarakat.
Baca Juga: Masalah Religiusitas Sering Dikaitkan dengan Kesehatan Mental Seseorang, Begini Penjelasan Psikolog
“Fasilitas semakin bagus dan rapi, sistem pengelolaan kota juga makin rapi dan terintegrasi. Kita harus komitmen bangun bersama,” tukasnya.
Diketahui, menurut Megawati, para kepala daerah bisa membangun menjadi city of intellectual atau kota yang berilmu pengetahuan karena mereka selalu diajari di PDIP.
Megawati meminta kepala daerah dari PDIP membangun daerahya tanpa meninggalkan kecerdasan warganya.
Megawati kemudian menyayangkan kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Rawamangun, Jakarta, belum masuk kategori city of intellect.
Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi, Masyarakat Dihimbau Waspadai Lahar
Padahal prasasti pertama kali visi city of intellect justru berada di sana.***