Gatot Nurmantyo Dianugerahkan Bintang Mahaputera, Mahfud MD Beri Tanggapan

3 November 2020, 21:10 WIB
Mahfud MD //Instagram/@mohmahfudmd

PR TASIKMALAYA - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang seringkali menjadi sorotan publik sejak beberapa waktu terakhir dikabarkan akan dianugerahkan Bintang Mahaputera oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Informasi ini disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud Md lewat akun Twitter @mohmahfudmd.

“Tgl 10 dan 11 November 2020 Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasiona (PN) dan Bintang Mahaputera (BM). Yang dpt gelar PN, antara lain, SM Amin dan Soekanto; yang dapat BM, antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat,” tulisnya pada Selasa 3 November 2020.

Baca Juga: Jokowi: Tak Jarang Media Sosial Bawa Racun Hoax dan Ujaran Kebencian

Namun demikian, dalam cuitan lainnya Mahfud juga mengungkapkan bahwa ia menyadari hal ini akan menibulkan kontroversi di masyarakat.

“Pemerintah tahu bahwa memberi atau tidak memberi bintang mahaputra kepada Pak Gatot Nurmantyo (GN) pasti ada yang menyoal. Jika diberi dibilang utk membungkam, jika tak diberi dibilang diskriminatif kepada yang kritis. Tapi Bintang Mahaputra itu hak Pak GN seperti juga haknya Bu Susi Pujiastuti dll.”

Tidak hanya menganugerahkan Bintang Mahaputera, Jokowi juga memberikan gelar pahlawan nasional kepada Gatot.

Selain Gatot, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat bakal mendapatkan penghargaan serupa.

Baca Juga: Berdayakan Ekonomi dengan Program Perhutanan Sosial, Jokowi: Tidak Sebatas Izin atau SK

Bintang Mahaputera sendiri merupakan penghargaan atas jasa-jasa yang luar biasa seorang tokoh di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, serta kemakmuran bangsa dan negara.

Untuk diketahui, Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo kini telah berusia 60 tahun. Banyak orang mengenalnya sebagai mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia pada tahun 2015-2017.

Diketahui selama menjadi anggota TNI, Gatot pernah menempati beberapa jabatan strategis di lingkungan militer dan mengakhiri masa jabatannya karena tengah memasuki usia pensiun.

Baca Juga: BMKG Jelaskan Prediksi Cuaca Ekstrem Jawa Barat Bulan November

Perlu diketahui, Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982, dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.

Gatot pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya dan Gubernur Akademi Militer.

Di bidang lainnya, Gatot juga menjabat sebagai Ketua Umum PB FORKI periode tahun 2014 hingga 2018.

Sebelumnya, Gatot merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai menjabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.

Ia sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.

Pada bulan Juni 2015 lalu, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya.

Baca Juga: Apresiasi Para Penggerak dan Aktivis Kerukunan Umat Beragama, Jokowi: Terutama di Level Akar Rumput

Pada masa itu, Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada bulan November 2016.

Bersama dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kapolri Tito Karnavian dan aktivis Islam seperti Yenny Wahid, mereka menggalang dukungan untuk persatuan antar agama sebagai penyeimbang dari aksi unjuk rasa yang digelar sebelumnya terhadap Gubernur DKI Jakarta beragama Kristen keturunan Tionghoa, Basuki Tjahaja Purnama yang diwarnai elemen intoleransi dan Sinofobia.

Sebelumnya, diketahui bahwa Gatot menjabat menjadi panglima TNI pada 8 Juli 2015 dan pergantian panglima TNI dilakukan pada 8 Desember 2017. Jika dilihat dari tahun kelahiran Gatot, yakni 13 Maret 1960, sang jenderal mestinya pensiun pada 1 April 2018.

Baca Juga: Joe Biden Raih Kemenangan di Dixville Notch dalam Hari Pertama Pilpres Amerika Serikat

Walaupun, Gatot sempat menyatakan bahwa pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI lewat kanal YouTube Hersubeno Point.

Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa pencopotan jabatan Gatot dari Panglima TNI tersebut tidak ada hubungannya dengan ajakan menonton film G-30-S/PKI seperti yang diceritakan.

Gatot saat itu diberhentikan murni karena telah memasuki masa pensiun sebagai prajurit TNI.

 

***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler