Guna Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali, Kemenparekraf Buat Program Revitalisasi Destinasi Wisata

30 Oktober 2020, 12:59 WIB
Ilustrasi objek wisata pura yang ada di Bali. /Pixabay/MadebyNastia

PR TASIKMALAYA – Guna meningkatkan kualitas sektor pariwisata di Bali, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) membuat program Revitalisasi Destinasi Wisata Bali.

Masih terdapat beberapa lokasi destinasi wisata di Bali yang amenitasnya belum memadai. Maka dari itu, fokus utama dari kegiatan revitalisasi ini adalah pada perbaikan amenitas di sejumlah daya tarik wisata di Bali.

Perbaikan amenitas tersebut berupa perbaikan toilet dan penambahan fasilitas lain untuk menunjang kebersihan, kesehatan, keamanan, serta kenyamanan wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Baru Melahirkan 22 Hari Sebelumnya, Istri Pejuang Azerbaijan Tewas Akibat Serangan Bom dari Armenia

Dikutip dari laman resmi Kemenparekraf oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Hari Sungkari selaku Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf memberikan keterangan.

“Karena salah satu ukuran suatu destinasi wisata itu bersih, indah, dan nyaman bisa dilihat dari toilet yang menunjang. Penting sekali bagi destinasi wisata untuk memelihara dan menjaga kebersihan toilet sesuai dengan standar internasional,” ujar Hari dalam kegiatan Rapat Koordinasi Revitalisasi Destinasi Wisata Bali.

Oleh karena itu, Kemenparekraf menginisiasi kegiatan revitalisasi di destinasi wisata di Bali untuk meningkatkan kembali kualitas pariwisata di Bali yang sempat menurun karena pandemi Covid-19, terutama dalam hal amenitasnya.

Hari juga berharap melalui kegiatan revitalisasi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta daya saing destinasi pariwisata di Indonesia. Sehingga wisatawan yang akan datang kembali ke destinasi pariwisata dapat merasa lebih aman dan nyaman.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Terdapat Minuman Keras yang Memiliki Label Halal?

Sementara itu, Wawan Gunawan, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf/Baparekraf menjelaskan bahwa program Revitalisasi Destinasi Wisata di Bali ini akan mulai dilakukan pada awal November 2020.

Dimulai dari 1 kota dan 8 kabupaten yang ada di Bali yakni, Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Jembrana.

Wawan juga menjelaskan dukungan revitalisasi destinasi wisata Bali ini akan disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan di masing-masing destinasi wisata, yang memang sudah menjadi tujuan banyak wisatawan.

Saat ini kebersihan dan kesehatan juga menjadi hal yang sangat penting bagi wisatawan. Wawan juga menyinggung terkait dengan kegiatan lanjutan reaktivasi akomodasi tenaga kesehatan di destinasi wisata Bali.

Baca Juga: Tanggapi Sikap Presiden Prancis pada Umat Islam, Menag: Hina Simbol Agama Adalah Tindakan Kriminal

Wawan mengungkapkan sebagai bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional untuk membantu industri perhotelan di masa pandemi Covid-19, Kemenparekraf telah menyiapkan sebanyak 500 kamar di 4 hotel yang ada di Bali, yaitu Hotel Mercure, Hotel Ibis Kuta, Hotel Ibis Denpasar, dan Paragon Resort Hotel

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ir. I Putu Astawa, Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc, Divisi Sosial dan Budaya I.G.A Inda trimafo Yudha, Ketua Bidang Water and Sanitation Asosiasi Toilet Indonesia Nani Sumaryati Firmansyah, dan Tenaga Ahli Sesmen Bidang Komunikasi Publik Kemenparekraf/Baparekraf I Ngurah Putra.

Ir. I Putu Astawa, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengatakan bahwa tren wisatawan ke depan akan ada perubahan. Wisatawan akan mencari destinasi wisata yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman, serta destinasi wisata yang menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya.

Sementara itu, Ketua Bidang Water and Sanitation Asosiasi Toilet Indonesia, Nani Sumaryati Firmansyah mengatakan program revitalisasi ini sangat baik untuk dilakukan. Mengingat toilet merupakan fasilitas umum yang sangat diperlukan wisatawan.

Baca Juga: Kementerian PANRB akan Gelar Assessment Center untuk Para Calon Pejabatnya 

Nani juga menuturkan ketika sudah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan toilet, baik pihak destinasi wisata maupun wisatawan harus sama-sama menjaga kebersihan dan keindahan toilet.

Untuk itu, Nani turut mengimbau kepada seluruh stakeholder yang terkait untuk selalu memelihara kebersihan toilet, karena toilet merupakan cerminan bangsa yang harus kita jaga kebersihannya.

Toilet yang kotor pada suatu destinasi wisata dapat memberikan first impression yang buruk bagi wisatawan, mereka akan langsung menilai bahwa manajemennya buruk.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: kemenparekraf.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler